Mohon tunggu...
Ahmad Syaihu
Ahmad Syaihu Mohon Tunggu... Guru - Guru di MTsN 4 Kota Surabaya sejak tahun 2001
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Suka membaca dan menulis apa saja untuk dibagikan kepada orang lain dengan harapan bisa memahami dan mengerti kalau mau menerapkan apa yang ditulis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Resep Dokter Sakinah

21 Oktober 2022   22:37 Diperbarui: 21 Oktober 2022   23:02 130
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

mendapatkan beasiswa" kata dokter Sakinah .

"Baik dok, saya akan dengarkan cerita dokter, saya juga ingin menyampaikan ini pada anak saya supaya termotivasi bisa sukses seperti dokter,"

Dokter Sakinah akhirnya menceritakan bagaimana awal mula dia tertarik masuk kedokteran. Pada waktu kecil melihat banyak warga di desanya yang mati usianya muda, banyak anakanak kecil yang sakit karena keterbelakangan pengetahuan kesehatan dan kebiasaan hidup yang kurang sehat, ketiadaan jamban keluarga di desanya, sehingga sejak saat Itu ia bertekat untuk bisa menjadi dokter untuk membantu masyarakat desanya.

Tekad yang kuat, tentu tidak sebanding dengan kemampuan ekonomi orang tuanya yang hanya seorang petani di desa, maka pilihannya adalah jalan Allah SWT, dengan tekun ibadah, salat, mengaji dan paling istiqamah dilakukan adalah puasa sunah Senin Kamis sejak ia duduk di bangku kelas 6 SD sampai sekarang terus melakukan hal itu.

Satu lagi yaitu selalu taat dan berbakti pada orang tua, selalu mendoakan orang tua dan guru di setiap doa sesudah melakukan salat wajib dan salat malam.

"Akhirnya, saya diterima di Fakultas Kedokteran UGM lewat jalur bidik misi dan selalu mendapat beasiswa, sehingga meringankan beban orang tua," kata dokter Sakinah mengakhiri ceritanya.

Kota Pudak, 21 Oktober 2022

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun