"Berarti kita harus berempati kepada tetangga kita yang sedang mengalami musibah, begitu pak guru", ungkap Cak Man
"Betul Cak, ketika kita membantu atau menolong kepada orang yang sedang kesusahan, maka kita telah melakukan dua kebaikan, yaitu meringankan beban orang yang susah, dan mendapatkan pahala di sisi Allah SWT, itu yang sering saya dengar dari penceramah di masjid, musala, atau di tempat pengajian," kata saya meyakinkan Cak Man.
"Kita tahu bersama Pak Dollah sudah hidup menyendiri, istrinya sudah meninggal beberapa tahun lalu, sementara dua anaknya ada di Kalimantan dan Sumatera, kalau bukan kita yang mengurus Pak Dollah lalu siapa lagi?Pak Dollah juga setiap hari membantu membersihkan sampah kita, saatnya kita tunjukkan kepedulian kita sebagai sesama tetangga, sesama manusia".
"Betul pak guru, wah pagipagi sudah dapat siraman rohani dari pak guru, makasih pak," kata cak Man sambil menata barang dagangan di lapaknya.
"Ngomongngomong, kok tidak kelihatan Mbak Jamilah, istri sampeyan cak?" tanya saya pada cak Man.
"Iya pak guru, sudah sebulan istri saya pulang ke kampung, merawat ibu yang sakit," jawab cak Man.
"Memangnya sakit apa ibu mertua cak Man?" tanya saya lebih lanjut.
"Sakit karena usia sudah tua pak guru, sudah hampir 80 tahun usianya, sementara istri saya anak perempuan satu satunya dari lima bersudara, jadi dia yang kebagian merawat ibu di kampung," kata Cak Man.
"Semoga ibunya segera sembuh ya, jangan lupa seminggu sekali disambangi ibunya di kampung cak, masak gak kangen sama yu Jamilah," kata saya sambil menghidupkan kendaraan untuk pulang.
"Iya pak guru, sangat kangen, apalagi kalau malam tidur sendiri kedinginan, makasih pak guru telah mampir dan hati hati di jalan" sahut cak Man.
Sakit, bukan keinginan atau pilihan tapi itu takdir dari Allah SWT yang harus kita jalani, perhatian dan bantuan tetangga akan meringankan beban orang yang sakit dan mempercepat penyembuhannya.