Mohon tunggu...
Ahmad Syaihu
Ahmad Syaihu Mohon Tunggu... Guru - Guru di MTsN 4 Kota Surabaya sejak tahun 2001
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Suka membaca dan menulis apa saja untuk dibagikan kepada orang lain dengan harapan bisa memahami dan mengerti kalau mau menerapkan apa yang ditulis

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Mengajak Anak Belajar sambil Bermain Solusi Mengajar pada Jam Akhir

17 Oktober 2022   16:46 Diperbarui: 17 Oktober 2022   19:32 909
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Anak -anak di tingkat SMP/MTs setiap hari harus belajar di kelas selama 10 jam pelajaran @40 menit.

Mulai datang di Madrasah pukul 06.30 untuk mengikuti kegiatan pembisaan berupa solat duha berjamaah dilanjutkan tadarus Alquran sampain pukul 07.20. WIB, istirahat 10 menit digunakan oleh anak -anak untuk menyiapkan belajar di kelas sampai pukul 10.00 WIB.

Ada waktu istirahat pertama selama 20 menit, kemudian anak -anak masuk lagi dan belajar di kelas sampai pukul 11.30 WIB untuk Istirahat, sholat dan makan siang (ISHOMA)

Setelah itu langsung masuk lagi pukul 12.30 WiB - 15.00 WIB (4 jam pelajaran)

4 Jam akhir inilah yang dikenal dengan Jam Stress, Jam mengantuk, jam malas dan sebutan jam lainnya yang konotasinya negatif.

Anak-anak dalam kondisi lelas, mengantuk, kurang konsentrasi sehingga ada dua kemungkinan di kelas yaitu anaknya ramai atau bahkan mengantuk.

Sebagai seorang pendidik kita di wajibkan menciptakan suasana kelas yang heboh, menyenangkan dan bermakna agar pembelajaran bisa sampai pada capaian yang diinginkan.

Pada jam akhir seperti inilah penulis mengajak anak belajar sambil bermain atau bermain dengan game edukasi yang menyenangkan dan melibatkan semua siswa sebagai subyek pembelajaran.

Anak tidak hanya diajak bermain tapi diberikan tantangan membuat permainan yang menyenangkan tentang materi yang sedang diajarkan.

Akhirnya terciptalah bermacam game edukasi yang merupakan hasil kreativitas siswa dengan kelompoknya

Kreasi kelas 7F (dokpri)
Kreasi kelas 7F (dokpri)

Kelas 7F berkreasi (dokpri)
Kelas 7F berkreasi (dokpri)

7F bermain (dokpri)
7F bermain (dokpri)

Manfaat mengajak siswa menciptakan game edukatif adalah

1. Melatih kerjasama dan gotong royong dalam suatu kegiatan

2. Melatih kepemimpinan dalam kelompok

3. Mendorong kreativitas siswa dalam membuat suatu karya

4. Memahami materi pelajaran secara menyenangkan, seru dan bermakna

5. Melatih keberanian siswa dalam mengeluarkan pendapat, gagasan atau ide.

6. Terciptanya kekompakan dan kebersamaan dalam kelas.

7. Menghindari suasana bosan, mengantuk dan stress di jam akhir pelajaran.

Kreasi kelas 7A(dokpri)
Kreasi kelas 7A(dokpri)

Kelas 7A sedang bermain game edukasi (dokpri)
Kelas 7A sedang bermain game edukasi (dokpri)

Baca juga tulisan sejenis : Ketika Manusia Purba Berpetualang

https://www.kompasiana.com/hajiahmadsyaihu2101/63461e18c21b8047ed646732/ketika-manusia-purba-berpetualang

Karya tercipta berkat Kerjasama 

https://www.kompasiana.com/hajiahmadsyaihu2101/634645904addee193f64ea32/demi-karya-rela-berkorban

Kota Pudak 17-10-2022

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun