Kebetulan kami berangkat pada gelombang 2 sehingga langsung menuju Makkah, untuk melaksanakan Ibadah haji, umrah, ziarah ke tempat-tempat yang bersejarah, seperti Masjid Jin dan Masjid Pohon di Makkah, Masjid Terapung di Laut Tengah kota Jeddah, Masjid Qishos dan Masjid Quba, ke pemakaman Ma'la di Makkah dan beberapa tempat lainnya.
                                  Kenangan penulis bersama istri di Masjid terapung di JeddahÂ
Sepuluh hari menjelang kepulangan kami ke Indonesia, rombongan menuju ke kota Rasulullah yaitu Madinatul Munawaroh, di sanalah Rasulullah bersama keluarga dan sahabatnya mengembangkan Islam, melakukan penaklukan ke wilayah-wilayah non muslim, berdagang, mengurus pemerintahan, dan tentunya mengajari umat Islam secara kaffah di Madinah.
Para jamaah haji Indonesia wajib untuk melaksanakan ziarah dan beribadah di Masjid Nabawi yang dikenal dengan sholat arbain atau sholat wajib 40 waktu (8 hari) terus menerus berjamaah di masjid Nabawi.
                             Kenagan penulis di Masjid Nabawi dengan payungnya yang luar biasaÂ
 Selain ziarah ke makam Rasulullah dan dua sahabatnya yaitu Abu Bakar dan Umar yang berada di kompleks masjid Nabawi, jamah bisa beribadah di Roudhoh atau taman surga yang letaknya berada diantara makam Rasulullah dengan Mimbar tempat Rasulullah melaksanakan khutbah di Masjid Nabawi.
Semua kegiatan haji dan umrah telah diajarkan oleh Rasulullah bersama para sahabat, kemudian turun kepada tabiin, tabiin dan ulama, sampai kepada kita. Dasarnya adalah Al quran dan sunnah.
Perintah mengerjakan Ibadah Haji turun pada tahun ke-6 Hijriyah, saat itu juga Rasulullah berangkat dengan ribuan sahabat menuju ke Makkah, namun kemudian dalam sejarah terjadi peristiwa penghadangan dan Ibadah haji Rasulullah baru terlaksana pada tahun ke -10 Hijriyah yang dikenal dengan haji Wada yang merupakan satu-satunya haji yang dilaksanakan oleh Rasulullah selama hidupnya.
Jadi kalau kita mampu berjai berkali-kali akan lebih baik kalau biaya yang kita miliki digunakan untuk memberangkatkan haji orang-orang terdekat kita orang tua, anak, saudara, keraabat, atau guru-guru kita juga mungkin tetangga yang mungkin tidak mampu secara ekonomi kita bantu biaya haji mereka. Karena kewajiban haji hanya sekali seumur hidup, seperti yang dicontohkan Rasulullah SAW.