Mohon tunggu...
Ahmad Syaihu
Ahmad Syaihu Mohon Tunggu... Guru - Guru di MTsN 4 Kota Surabaya sejak tahun 2001
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Suka membaca dan menulis apa saja untuk dibagikan kepada orang lain dengan harapan bisa memahami dan mengerti kalau mau menerapkan apa yang ditulis

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Melestarikan Bahasa Daerah dengan Kasih Sayang

5 Oktober 2022   20:43 Diperbarui: 5 Oktober 2022   20:48 638
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

                                                                                          

Sebagai negara kepulauan terbesar di dunia dengan lebih dari 17 ribu pulau, terdiri dari 1.315 suku bangsa dan memiliki 718 bahasa daerah yang tersebar dari Sabang sampai Merauke.(data sensus penduduk 2020).

Perkembangan dunia yang semakin cepat, masuknya informasi dan budaya termasuk di dalamnya bahasa dari luar yang begitu dahsyat menjadikan bahasa daerah semakin terpinggirkan, semakin sedikit penutur bahasa daerah, bahkan ada beberapa bahasa daerah yang hanya tinggal namanya saja karena sudah tidak ada generasi penerus yang menggunakan bahasa daerah tersebut.

Sebagai seorang pendidik maka sebaiknya kita turut serta dalam upaya merawat dan melestarikan bahasa daerah kita masing-masing dengan menggunakan 9 Resep KASIH SAYANG. inilah penjabarannya :

K enalkan bahasa daerah sejak anak dalam kandungan, saat anak sudah mulai bisa berbicara dan saat awal pertumbuhannya, sehingga anak mulai mengetahui, mengenal dan bisa menuturkan bahasa daerah dengan baik serta sesuai dengan kaidah, saat anak-anak mulai berinteraksi di lingkungan keluarga dan lingkungan sekitar.

A jarkan bahasa daerah di lembaga pendidikan sejak awal, dikuatkan dalam Kurikulum dan dimasukkan dalam salah satu muatan lokal, sehingga keberadaan bahasa daerah mendapatkan perlindungan dari Negara melalui muatan lokal untuk seluruh sekolah/madrasah di seluruh Indonesia. Tentu ada pemetaan bahasa daerah mana digunakan di wilayah mana.

S ebarkan penggunaan bahasa daerah di komunitas atau lingkungan di mana komunitas tersebut memang berasal dari warga yang berasal dari komunitas atau suku yang sama.

I nspirasikan bahasa daerah dalam berbagai bentuk kesenian atau  kebudayaan, misalnya geguritan bahasa jawa, lagu dan langgam berbahasa daerah, sandiwara rakyat seperti ludruk, wayang orang, atau wayang kulit yang menggunakan pengantar dan percakapan bahasa Jawa.

H argai bahasa daerah dengan menempatkan sebagai alat komunikasi yang istimewa di lingkungan atau komunitas kedaerahan, atau kegiatan yang bersifat sakral seperti saat acara ngunduh mantu, kegiatan pengajian, ceramah atau khutbah Jumat di masjid-masjid kampong. Penulis sering menggunakan bahasa Jawa saat acara di kampong seperti saat jadi MC dalam acara pengajian, atau mewakili keluarga saat acara temu manten dalam resepsi pernikahan.

S emangat dalam memberikan teladan kepada anak, peserta didik atau pada generasi muda agar tetap menggunakan bahasa daerah saat berkomunikasi dengan orang tua, guru atau orang yang lebih tua di lingkungan, meskipun saat kegiatan pembelajaran menggunakan pengantar bahasa Indonesia.

A presiasi pada anak-anak yang menggunakan bahasa daerah secara halus dan benar dengan memberikan penguatan, dan mengingatkan anak-anak yang menggunakan bahasa daerah secara sembarangan dan tidak pada tempatnya.

Y akinkan pada semua pihak dan semua generasi bahwa melestarikan bahasa daerah itu lebih penting saat ini ketika gempuran bahasa pergaulan yang makin modern makin banyak ragamnya, melestarikan bahasa daerah sekarang akan memperpanjang usia kebudayaan kita dari unsur bahasa, jangan sampai suatu saat bahasa daerah kita tergantikan oleh bahasa lain.

A wal yang baik melestarikan bahasa daerah dimulai dari lingkungan terdekat keluarga, kerabat, tetangga, dimulai saat ini juga dengan menggunakan bahasa daerah sesuai dengan kebutuhan.

N egara dalam hal ini Pemerintah Daerah harus menjadi pelopor dan mengawal pelestarian dan penggunaan bahasa daerah dengan membuatPeraturan Daerah atau Peraturan Gubernur, Peraturan Bupati atau Walikota tentang penggunaan dan pelestarian bahasa daerah, mengadakan festival kesenian atau festival kebudayaan dengan kearifan lokal dengan menggunakan bahasa daerah masing-masing.

Y akinlah bahwa dengan kerjasama semua unsur baik pemerintah, pihak swasta dan masyarakat, dalam melestarikan bahasa daerah, akan menjadikan bahasa daerah menjadi daya tarik tersendiri bagi para wisatawan, pelajar, mahasiswa dan peneliti bahasa dan kebudayaan dari seluruh dunia untuk berbondong-bondong datang untuk belajar bahasa daerah di Indonesia yang jumlahnya ribuan, sehingga bahasa daerah akan menjadi ikon budaya yang mencerahkan.

G erakan mencintai dan melestarikan bahasa daerah harus dilakukan secara terstruktur, masif dan sistematis sehingga bisa mencapai hasil yang maksimal.

Kalau bukan kita yang melestarikan bahasa daerah kita lalu sapa?, kita mulai sekarang melestarikan bahasa daerah kita jangan sampai anak cucu kita kelak tidak mengenal bahasa daerah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun