Kemampuan sigung yang dapat beradaptasi di berbagai habitat memudahkan mereka dalam mencari sumber makanan, baik itu di hutan maupun di daerah dekat pemukiman manusia.
6. Mudah beradaptasi
Sigung kerap kali dijumpai di berbagai habitat, seperti di hutan, padang rumput, dan juga daerah perkotaan. Ini karena kemampuan beradaptasi yang baik dari sigung, sehingga mereka dapat memanfaatkan berbagai hal disekitarnya sebagai tempat tinggal.
Sigung biasanya menggunakan tumpukan dedaunan dan juga tangkai, ilang alami, dan bangunan ysng sudsh terbengkalai sebagai tempat tinggal mereka.
7. Cairan bau yang kuat dan tahan lama
Sigung terkenal dengan kemampuan mengeluarkan cairan berbau busuk sebagai cara bertahan dari predator. Cairan ini dihasilkan dari minyak yang ada pada kelenjar anal di dekat pangkal ekor. Aroma yang tercipta dari cairan tersebut memiliki bau yang sangat kuat dan sulit untuk dihilangkan dalam waktu singkat.
Selain sebagai alat untuk mempertahankan diri dari serangan predator, cairan tersebut juga digunakan sebagai alat komunikasi dengan menandai tempat atau lokasi yang mereka pijaki. Cairan ini juga bisa mereka semprotkan ke saingan mereka pada masa kawin sebagai upaya untuk mencuri perhatian dari si betina.
8. Tidak semua orang dapat mencium aroma sigung
Mungkin kamu berpikir, manusia seperti apa yang tidak dapat mencium aroma busuk dari cairan sigung. Akan tetapi, riset pada tahun 2007 menunjukkan bahwa 1 dari 1.000 orang mempunyai anosmia, yaitu ketidakmampuan dalam mencium aroma tertentu. Senyawa butyl mercaptan yang membuat aroma dari cairan sigung berbau busuk, tidak dapat di cium oleh orang yang memiliki anosmia.
9. Ancaman predator
Kebanyakan predator akan menghindari sigung karena baunya yang sangat menyengat. Namun, ada beberapa predator yang tetap berburu sigung untuk dimangsa. Predator tersebut diantaranya yaitu rubah, serigala, dan burung hantu.
Di banyak kasus, burung hantu tanduk besar menjadi predator utama yang sering memangsa sigung. Burung hantu dapat menyerang dari udara tanpa menimbulkan suara sehingga sigung tidak memiliki waktu yang cukup untuk membidikan cairannya.
Bau busuk dari cairan yang dikeluarkan oleh sigung juga kurang efektif ke burung hantu, terutama burung hantu tanduk besar. Sebab, burung hantu tanduk besar memiliki indra penciuman yang lemah, sehingga aroma dari cairan sigung tidak terlalu menganggu.
Itulah sederet fakta menarik tentang hewan sigung yang berbau busuk. Semoga informasi ini dapat berguna bagi kamu, ya
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H