hewan sigung? Jika sudah, pasti kamu tidak asing lagi dengan ciri khas dari hewan yang satu ini. Ciri khas sigung yang paling terkenal adalah kemampuan pertahanan dirinya yang bisa mengeluarkan cairan berminyak berbau busuk dari kelenjar dekat pangkal ekor.
Apakah kamu pernah bertemu denganSigung masuk ke dalam keluarga mamalia Mephitidae yang memiliki bulu berwarna hitam dan putih. Hewan yang satu ini berukuran hampir sama dengan ukuran tubuh kucing domestik yang sering kamu di dekat rumahmu, lho.
Walau sigung memiliki reputasi sebagai hewan paling bau sedunia, ternyata hewan sigung memiliki beberapa fakta menarik yang patut disimak, lho. Nah, berikut ini saya sajikan sederet fakta menarik tentang hewan sigung yang mungkin belum kamu ketahui.
Yuk, langsung disimak sederet fakta menarik tentang sigung berikut ini!
1. Memiliki garis warna tubuh yang unik
Ciri fisik yang paling mencolok dari sigung adalah garis warna pada tubuhnya yang memiliki pola garis hitam dan putih. Pola ini mengitari bagian punggung dan mengarah ke tempat keluarnya cairan berbau yang disemprotkan ketika merasa terancam. Pola ini berfungsi sebagai bentuk peringatan bagi predator potensial untuk tidak sesekali menyerang. Â
2. Bukan keluarga musang
Treehugger menjelaskan bahwa pada saat ditemukan, sigung masuk dalam kelompok keluarga musang, yaitu Mustelidae. Keluarga ini mencakup beberapa mamalia karnivora seperti berang-berang, luak, musang, dan carpelai. Namun, setelah ditemukannya bukti terbaru pada tahun 1980-an, sigung sekarang dikelompokan ke dalam keluarganya sendiri yaitu Mephitidae.
3. Tarian unik saat terancam
Jika pola garis pada tubuhnya tidak cukup untuk mengintimidasi musuh, sigung akan melakukan gerakan-gerakan unik yang bertujuan untuk memberikan peringatan bagi musuh. Gerakan tersebut seperti menjejak-jejakkan kaki ke tanah, melakukan gerakan mencakar, sampai berdiri dengan kaki belakangnya dan menaikan ekornya ke atas.
Biasanya sigung melakukan gerakan tarian tersebut saat terancam oleh predator. Hal itu dilakukan karena sigung berusaha agar tidak perlu mengeluarkan cairan pada tubuhnya. Perlu kamu ketahui, sigung hanya menampung cairan menyengat pada tubuhnya dalam jumlah sedikit dan membutuhkan waktu yang lama untuk menghasilkan cairan itu lagi setelah dikeluarkan.
4. Hewan nokturnal penyendiri
Sigung adalah hewan yang aktif di malam hari, dan beristirahat di siang hari. Hal ini membuat sigung terhindar dari predator di siang hari dan bisa berinteraksi dengan hewan lain yang lebih aktif saat malam hari.
Sigung juga lebih diunggulkan pada malam hari karena selain berkurangnya ancaman dari predator, sigung juga memiliki mata yang sangat baik walaupun dalam kondisi gelap. Ini karena sel-sel penglihatan khusus yang dimilikinya, sehingga sigung dapat bergerak di kegelapan dengan mudah saat berburu makanan.
5. Pemakan segala
Sigung masuk ke dalam jenis hewan omnivora atau pemakan segala. Sigung dapat memakan berbagai makanan, seperti tumbuhan, buah-buahan, mamalia kecil, serangga, biji-bijian, akar-akaran, serta telur burung dan reptile.
Kemampuan sigung yang dapat beradaptasi di berbagai habitat memudahkan mereka dalam mencari sumber makanan, baik itu di hutan maupun di daerah dekat pemukiman manusia.
6. Mudah beradaptasi
Sigung kerap kali dijumpai di berbagai habitat, seperti di hutan, padang rumput, dan juga daerah perkotaan. Ini karena kemampuan beradaptasi yang baik dari sigung, sehingga mereka dapat memanfaatkan berbagai hal disekitarnya sebagai tempat tinggal.
Sigung biasanya menggunakan tumpukan dedaunan dan juga tangkai, ilang alami, dan bangunan ysng sudsh terbengkalai sebagai tempat tinggal mereka.
7. Cairan bau yang kuat dan tahan lama
Sigung terkenal dengan kemampuan mengeluarkan cairan berbau busuk sebagai cara bertahan dari predator. Cairan ini dihasilkan dari minyak yang ada pada kelenjar anal di dekat pangkal ekor. Aroma yang tercipta dari cairan tersebut memiliki bau yang sangat kuat dan sulit untuk dihilangkan dalam waktu singkat.
Selain sebagai alat untuk mempertahankan diri dari serangan predator, cairan tersebut juga digunakan sebagai alat komunikasi dengan menandai tempat atau lokasi yang mereka pijaki. Cairan ini juga bisa mereka semprotkan ke saingan mereka pada masa kawin sebagai upaya untuk mencuri perhatian dari si betina.
8. Tidak semua orang dapat mencium aroma sigung
Mungkin kamu berpikir, manusia seperti apa yang tidak dapat mencium aroma busuk dari cairan sigung. Akan tetapi, riset pada tahun 2007 menunjukkan bahwa 1 dari 1.000 orang mempunyai anosmia, yaitu ketidakmampuan dalam mencium aroma tertentu. Senyawa butyl mercaptan yang membuat aroma dari cairan sigung berbau busuk, tidak dapat di cium oleh orang yang memiliki anosmia.
9. Ancaman predator
Kebanyakan predator akan menghindari sigung karena baunya yang sangat menyengat. Namun, ada beberapa predator yang tetap berburu sigung untuk dimangsa. Predator tersebut diantaranya yaitu rubah, serigala, dan burung hantu.
Di banyak kasus, burung hantu tanduk besar menjadi predator utama yang sering memangsa sigung. Burung hantu dapat menyerang dari udara tanpa menimbulkan suara sehingga sigung tidak memiliki waktu yang cukup untuk membidikan cairannya.
Bau busuk dari cairan yang dikeluarkan oleh sigung juga kurang efektif ke burung hantu, terutama burung hantu tanduk besar. Sebab, burung hantu tanduk besar memiliki indra penciuman yang lemah, sehingga aroma dari cairan sigung tidak terlalu menganggu.
Itulah sederet fakta menarik tentang hewan sigung yang berbau busuk. Semoga informasi ini dapat berguna bagi kamu, ya
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H