Mohon tunggu...
Hairunisa Septiani H. Musa
Hairunisa Septiani H. Musa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Karakter Peserta Didik di Era 4.0

1 November 2023   15:14 Diperbarui: 1 November 2023   15:14 89
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Nilai karakter integritas merupakan nilai yang mendasari perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinya sebagai orang yang selalu dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan, memiliki komitmen dan kesetiaan pada nilai-nilai kemanusiaan dan moral (integritas moral).

Kelima nilai utama karakter bukanlah nilai yang berdiri dan berkembang sendiri-sendiri melainkan nilai yang berinteraksi satu sama lain, yang berkembang secara dinamis dan membentuk keutuhan pribadi.

Revolusi Industri 4.0

Revolusi industri 4.0 merupakan fase keempat dari perjalanan sejarah revolusi industri yang dimulai pada abad ke -18. Menurut Prof Schwab, dunia mengalami empat revolusi industri. Revolusi industri 1.0 ditandai dengan penemuan mesin uap untuk mendukung mesin produksi, kereta api dan kapal layar. Berbagai peralatan kerja yang semula bergantung pada tenaga manusia dan hewan kemudian digantikan dengan tenaga mesin uap. 

Dampaknya, produksi dapat dilipatgandakan dan didistribusikan ke berbagai wilayah secara lebih masif. Namun demikian, revolusi industri ini jugamenimbulkan dampak negatif dalam bentuk pengangguran masal. Ditemukannya enerji listrik dan konsep pembagian tenaga kerja untuk menghasilkan produksi dalam jumlah besar pada awal abad 19 telah menandai lahirnya revolusi industri 2.0. Enerji listrik mendorong para ilmuwan untuk menemukan berbagai teknologi lainnya seperti lampu, mesin telegraf, dan teknologi ban berjalan. Puncaknya, diperoleh efesiensi produksi hingga 300 persen.Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat pada awal abad 20 telah melahirkan teknologi informasi dan proses produksi yang dikendalikan secara otomatis. Mesin industri tidak lagi dikendalikan oleh tenaga manusia tetapi menggunakan ProgrammableLogicController (PLC) atau sistem otomatisasi berbasis komputer.

Dampaknya, biaya produksi menjadi semakin murah. Teknologi informasi juga semakin maju diantaranya teknologi kamera yang terintegrasi dengan mobilephone dan semakin berkembangnya industri kreatif di dunia musik dengan ditemukannya musik digital.Revolusi industri mengalami puncaknya saat ini dengan lahirnya teknologi digital yang berdampak masif terhadap hidup manusia di seluruh dunia. Revolusi industri terkini atau generasi keempat mendorong sistem otomatisasi di dalam semua proses aktivitas. Teknologi internet yang semakin masif tidak hanya menghubungkan jutaan manusia di seluruh dunia tetapi juga telah menjadi basis bagi transaksi perdagangan dan transportasi secara online. Munculnya bisnis transportasi online seperti Gojek, Uber dan Grab menunjukkan integrasi aktivitas manusia dengan teknologi informasi dan ekonomi menjadi semakin meningkat. Berkembangnya teknologi autonomousvehicle (mobil tanpa supir), drone, aplikasi media sosial, bioteknologi dan nanoteknologi semakin menegaskan bahwa dunia dan kehidupan manusia telah berubah secara fundamental.

Keuntungan Industri 4.0

Industri 4.0 tentunya diharapkan untuk dapatmengoptimalkan produksi karena memberikankeuntungan bagi perusahaan dan lebih efisien waktu.Hal ini tentunya sangat berpengaruh bagi industri yang mengandalkan peralatan-peralatan manufaktur yang mahal. Ada beberapa manfaat terjadinya revolusi industri 4.0, yaitu:

  • Memiliki potensi utnuk memberdayakan individu serta masyarakat, menciptakan peluang baru bagi sosial, ekonomi, dan pengembangan diri.
  • Minim risiko human error karena komputer memiliki kontrol penuh sehingga hasil pekerjaan cenderung konsisten.
  • Meningkatnya efisiensi produktivitas pada proses produksi sehingga Anda dapat memproduksi barang dengan volume yang lebih banyak dan mengandalkan sumber daya yang lebih sedikit.
  • Data yang terhubung ke cloud komputing terjamin keamanannya.
  • Sistem yang digunakan lebih canggih dan dikontrol serta dikendalikan secara real time.
  • Meningkatkan visibilitas terhadap status ketersediaan barang serta proses pengiriman.
  • Memangkas biaya untuk meng-handle

Kesimpulan

Menerapkan pendidikan karakter pada era millenial saat ini sangatlah penting dengan tujuan agar generasi penerus bangsa mempunyai perilaku, moral, dan akhlak yang baik. Untuk itu peran keluarga, sekolah dan masyarakat sangatlah penting agar dapat menciptakan generasi yang bermoral dan berakhlak mulia. Namun, saat ini ada banyak persoalan yang menghambat berkembangnya pendidikan karakter peserta didik di era 4.0, persoalan tersebut antara lain berasal dari dalam diri peserta didik itu sendiri (intern) maupun berasal dari luar (ekstern). Faktor intern diantaranya, naluri, kebiasaan, keturunan, keinginan atau kemauan keras, dan hati nurani. Sedangkan faktor ekstern diantaranya pergaulan bebas, adanya pengaruh gawai, pengaruh negatif televisi, pengaruh keluarga, dan pengaruh sekolah.

Daftar pustaka

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun