ABSTRAK
Pendidikan karakter membantu memperkuat etika dan moral dalam diri anak-anak. Dalam era digital yang serba cepat dan mudah, penting bagi anak didik untuk dapat yg membedakan antara benar dan salah, serta menjaga integritas moral dalam segala tindakan mereka.Tantangan kita adalah bagaimana mengajari anak didik untuk menavigasi etika di era digital dan ada beberapa tantangan yang harus dihadapi dalam pendidikan karakter di era digital.
PENDAHULUAN
Pendidikan karakter adalah segala sesuatu yang dilakukan guru, yang mampu mempengaruhi karakter peserta didik. Guru membantu membentuk watak peserta didik. Pendidikan karakter menanamkan kebiasaan tentang hal mana yang baik sehingga peserta didik menjadi paham tenang mana yang benar
dan salah, mampu merasakan nilai yang baik dan biasa melakukannya. Pada periode anak sekolah dasar, metode yang dilakukan guru untuk mengembangkan karakter adalah pengarahan, pembiasaan, keteladanan,penguatan, hukuman. Nilai-nilai karakter yang bisa digali dalam pembelajaran seperti Religius, jujur, kerja keras, disiplin, rasa tanggung jawab, cinta tanah air,peduli terhadap lingkungan sekitar, jiwa sosial yang kuat.Teknologi membantu memudahkan segala aktifitas manusia, pencarian
informasi, penyampaian informasi. Teknologi secara umum adalah sebuah proses yang meningkatkan nilai tambah, teknologi merupakan produk yang digunakan dan dihasilkan untuk memudahkan dan meningkatkan kinerja,struktur atau sistam di mana proses dan produk itu dikembangkan dan digunakan.
Teknologi bermanfaat sangat besar dalam dunia pendidikan.Pencarian tentang literasi-literasi untuk penambahan ilmu pengetahuan dalam pembelajaran, bisa dimanfaatkan teknologi.Peserta didik bisa menulusuri google atau yahoo dan situs lainnya dalam mencari jurnal, makalah, dan buku elektronik.Meskipun demikian, bukan berarti pembelajaran tidak menggunakan buku paket yang tersedia, penggunaan literasi dari Google atau situs lainnya hanya bertujuan untuk menambah pengetahuan dan bahan dalam proses pembelajaran.
Pendidikan Karakter di Era Digital
Pada era digital saat ini, jarang sekali terlihat anak-anak bermain dengan permainan tradisional. Permainan tradisional memupuk rasa persaudaraan dan keakraban, anak-anak jadi lebih kreatif dengan menggunakan permainan tradisonal. Anak-anak zaman ini banyak berintegrasi dengan teknologi, seperti gadget dan vidoe games. Kini, waktu yang dihabiskan anak-anak dengan media setiap hari lebih banyak. Waktu yang dihabiskan untuk menonton televisi 3 jam di hari sekolah dan 7.4 jam pada hari libur, waktu bermain internet rata-rata 2.1 jam.9 Adapun yang harus dilakukan orang tua terhadap anak dalam pengasuhan digital atau digital parenting adalah sebagai berikut:
a. Meningkatkan dan memperbarui wawasan tentang internet dan gadget. Orang tua tidak bisa mengawasi anak-anak apabila orang tua gagap teknologi.
b. Jika di rumah ada internet, posisikan di ruang keluarga dan siapa yang dapat melihat apa yang dilakukan anak dalam mengakses internet.
c. Membatasi waktu pada anak dalam menggunakan gadget dan
internet.
d. Memberikan pemahaman dan kesadaran bersama akan dampak negative dari internet atau gadget.
e. Secara tegas melarang sesegera mungkin jika ada yang tidak pantas ditonton
f. Menjalin komunikasi yang terbuka dua arah dengan anak-anak
Peran Pendidikan dalam Penanaman Karakter
Era modern memacu para pendidik untuk menghasilkan anak-anak bangsa yang sanggup menempatkan diri di tengah deru perubahan yang cepat, pilihan-pilihan jamak dan hidup yang cepat serta penuh tekanan. Lebih dari itu, para pendidik berkewajiban moril untuk mendorong mereka menjadi orangorang yang hidupnya mampu menggali makna dan memiliki akar pada nilai-nilai yang luhur, gambar diri yang kokoh dan ambisi-ambisi yang bermanfaat bagi manusia lain selain diri sendiri. Pendidik harus menghasilkan peserta didik yang mandiri, artinya mampu memilih berdasarkan nilai-nilai, gambar diri yang kokoh dan ambisi yang tepat. Penanaman karakter dalam perannya dalam bidang pendidikan adalah sebagai berikut:
1. Pembinaan watak, (jujur, cerdas, peduli, tangguh) merupakan tugas utama pendidikan.
2. Mengubah kebiasaan buruk tahap demi tahap yang pada akhirnya menjadi bak. Dapat mengubah kebiasaan senang tetapi jelek yang pada akhirnya menjadi benci tetapi menjadi baik.
3. Karakter merupakan sifat yang teranam di dalam jiwa dan dengan sifat itu seseorang secara spontan dapat dengan mudah memancarkan sikap, tindakan dan perbuatan.
4. Karakter adalah sifat yang terwujud dalam kemampuan daya dorong dari dalam kelar untuk menampilkan perilaku terpuji dan mengandung kebajikan.
PERAN KELUARGA GURU DAN MASYARAKAT DALAM PENDIDIKAN KARAKTER
PERAN KELUARGA
Keluarga adalah pendidik yang pertama dan utama, materi pendidikan yang utama meliputi nilai agama, nilai dan norma sikap yang baik. Keluarga merupakan lingkungan pertama dan utama bagi anak di lingkungan inilah sekarang menerima sejumlah nilai dan norma yang ditanamkan sejak masa kecil. Oleh karena itu, peran keluarga dalam pembentukan karakter anak sangatlah penting.Pendidikan keluarga adalah pendidikan yang diberikan orangtua kepada nak anaknya sesuai dan dipersiapkan untuk kehidupan ank-anak itu di masyarakat kelak. Fungsi keluarga menurut Djuju Sujana (1990: 20-22): 1) Fungsi Biologis; 2) Fungsi Edukatif; 3) Fungsi Religius; 4)Fungsi Protektif; 5) Fungsi Sosialisasi; 6) Fungsi Rekreatif; dan 7) Fungsi Ekonomis. Maka jelaslah bahwa pendidikan keluarga tidak hanya sekedar tindakan (proses) tapi praktek dan implementasinya terus dilaksanakan oleh para orang tua akan nilai-nilai pendidikan dalam keluarga. Majelis Umum PBB (dalam Megawangi, 2003) menyatakan bahwa fungsi utama keluarga adalah “Sebagai wahana untuk mendidik, mengasuh, dan mensosialisasikan anak, mengembangkan kemampuan seluruh anggotanya agar dapat menjalankan fungsinya di masyarakat dengan baik, serta memberikan kepuasan dan lingkungan yang sehat guna tercapai keluarga sejahtera.”
PERAN GURU
Cara yang dapat dilakukan Pendidikan dalam membentuk dan membangun karakter
seorang anak:
1. Mendisiplinkan anak secara tepat;
2. Pemberian hubungan yang efektif pada anak;
3. Pendampingan penggunaan media cetak;
4. Pendampingan penggunaan media non cetak;
5. Modelling.
Menurut Megawangi (2003) ada beberapa kesalahan pendidik dalam mendidik anak
yang dapat mempengaruhi perkembangan kecerdasan emosi anak sehingga berakibat pada
pembentukan karakternya yaitu sebagai berikut:
1. Kurang menunjukan ekspresi kasih sayang baik secara verbal maupun fisik;
2. Kurang meluangkan waktu yang cukup;
3. Bersikap kasar secara verbal misalnya menyindir, mengucilkan anak, dan berkata
kasar;
4. Bersikap kasar secara fisik misalnya memukul;
5. Terlalu memaksa anak untuk menguasai kemampuan kognitif;
6. Tidak menanamkan good character kepada anak;
PERAN MASYARAKAT
Selain lingkungan keluarga dan sekolah, perkembangan karakter anak juga
dipengaruhi oleh masyarakat. Masyarakat merupakan sebuah komunitas yang saling
ketergantungan satu sama lain, turut memberikan kontribusi bagi anak dalam memahami
makna hidup, mempraktekan ajaran agama islam, rajin beramal, dan cinta damai. Jika
nilai-nilai islam melekat pada budaya masyarakat secara tidak langsung akan dapat
mendorong pembentukan karakter pada diri anak.
Norma-norma yang terdapat di masyarakat harus diikuti oleh warganya dan normanorma itu berpengaruh dalam pembentukan kepribadian warganya dalam bertindak dan
bersikap.
DAFTAR PUSTAKA
Salman Hasibuan, Budaya Media dan Partisipasi Anak di Era digital, Proceeding of International Post-Graduate Conference.(Surabaya:Prodi S2 Komunikasi Universitas AIRLANGGA Surabaya, 2015), 833
Yulia Palupi, Digital Parenting Sebagai Wahana Terapi untuk Menyeimbangkan Dunia Digital dengan Dunia Nyata Bagi Anak, (Yogyakarta: Seminar Nasional Universitas PGRI, 2015), 47
Daryanto, Darmiatun Suryatri. 2013.Implementasi Pendidikan Karakter di Sekolah. (Gava Media: Yogyakarta), 68
Abdullah, M. Imron. (2003). Pendidikan Keluarga Bagi Anak. Cirebon: Lektur Departemen Pendidikan Nasional. 2003. Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jabanto: Bp: Restindo Media Utama
Djuju Sujana. (1990). Peran Keluarga di Lingkungan Masyarakat, dalam Keluarga Muslim, Dalam Masyarakat Modern. Bandung: Remaja Rosyda Karya
Mansur. 2005. Pendidikan Anak Usia Dini Dalam Islam. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Megawangi, Ratna. (2003). Pendidikan Karakter Untuk Membangun Masyarakat Madani. IPPK Indonesia Heritage Foundation
Megawangi, Ratna. (2003). Pendidikan Karakter Untuk Membangun Masyarakat Madani. IPPK Indonesia Heritage Foundation
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H