Hari ini, berusaha memaksimalkan semangat untuk berbagi sedikit hal. Melanjutkan bahasan tentang beberapa prinsip dalam bekerja.Â
Empat diantaranya menjadi kunci utama dalam mempertahankan serta mempertegas bahwa landasan etika berprofesi sangatlah penting.
Tulisan ini, hanya bagian lanjutan dari tulisan sebelumnya dengan tema "Pahami Etika Profesi agar Kerjamu Bisa Maksimal". Sebagaimana ada empat prinsip dari etika profesi sangat erat hubungannya antara satu dengan yang lain.
Lingkungan kerja, sudah barang tentu memiliki etikanya masing-masing, terutama sebagian lembaga/organisasi menjadikannya sebagai kode etik.
Untuk bisa mengetahui bahwa tulisan ini adalah bagian dari tulisan sebelumnya, sebaiknya buat teman-teman pembaca lihat dulu tulisan sebelum ini dengan tema " Pahami Etika Profesi agar Kerjamu Bisa Maksimal ".
Agar, kita tidak terjebak pada pemaknaan yang terpotong-potong dalam sebuah tulisan yang mungkin sangat singkat untuk bahasannya.
Saya ingin melanjutkan sedikit hal tentang pengalaman kerja dengan berpegang pada etika profesi.Â
Bagi saya, etika profesi bukan hanya memiliki pengaruh yang kuat terhadap dunia kerja, selain itu banyak sekali manfaatnya.
Dibilang saya terlalu teliti atau sangat taat dengan etika profesi, bukan juga. Tahapan saya bekerja masih dalam perihal proses, dunia kerja membutuhkan bukan hanya fungsi kecerdasan yang di ukur dari nilai-nilai dan angka.
Dunia kerja sangat membutuhkan respect kita terhadap apa yang kita kerjakan, olehnya etika profesi merupakan indikator inti untuk memaksimalkan hasil dari pekerjaan kita.
Saya melihat beberapa manfaat etika profesi dalam dunia kerja, terutama pekerjaan yang sekarang saya geluti. Komunikasi dan bertemu langsung dengan beberapa orang yang secara kulturnya berbeda.
Selain perbedaan kultur, lingkungan dan juga cara berkomunikasi orang-orang yang saya hadapi pun memiliki banyak cara berkomunikasi. Jadi, saya atau orang yang saya ajak untuk bicara ini, kami berdua sama-sama orang asing dalam kehidupan pribadi kami.
Orang asing dalam arti, baru pernah pertama kali bertemu, bercerita atau shering banyak hal tentang dunia kerja dll.
Kembali ke etika profesi sebagai pekerja yang belum profesional atau pun pekerja yang memang sudah sangat profesional untuk menyelesaikan suatu tugas pekerjaan yang di berikan atasan.
Mengapa etika profesi itu penting?
Sangat-sangat lah penting dengan sejumlah tatanan manfaat dan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya jika kita taat dan patuh melakukan hal itu.
Manfaat terbesarnya adalah kita menjadi seorang pekerja atau individu yang produktif dengan wawasan lebih luas dan berkualitas di lingkungan kerja kita.
Alasan sederhannya, etika profesi itu ruh kerja, manusia (individu) adalah pelaksana, sedangkan kode etik dan aturan-aturan merupakan pedoman. Semua itu, akan mendorong, membantu setiap individu untuk bisa bekerja produktif setiap waktu yang ditentukan.
Jika, semua individu di dunia kerja berpegang pada etika profesi tanpa mengabaikan pedoman lainnya. Jaminan maksimal pekerjaan dan income dari pekerjaan akan jauh lebih baik dari pada mengabaikan beberapa hal itu di dunia kerja.
Manfaat etika profesi yang saya rasakan sendiri meskipun level komunitas atau organisasi saya kerja masih terbilang sangatlah kecil. Ketika praktikkan etika profesi, saya melihat dampak besar.
Dampak utamanya adalah setiap individu dalam pekerjaan ini saling menghargai satu sama lainnya. Kami sangat menghargai pekerjaan, menjaga semua ritme komunikasi, suhu dalam organisasi kerja kami.
Saya tidak sedang menuntut untuk pembaca menyadari bahwa betapa bermanfaatnya etika profesi di dunia kerja. Tetapi, saya menjelaskan realita pekerjaan dengan menjadikan etika profesi sebagai ruh kerja.
Sebelum ini, dipekerjaan lain yang saya temukan ketika melakukan pekerjaan adalah perubahan iklim dan suhu dalam organisasi. Dampaknya merupakan kemerosotan produktivitas tenaga kerja membuat hasil pekerjaan tidak lagi maksimal.
Begitulah pentingnya etika profesi akan dengan sendirinya mendorong serta meningkatkan produktivitas kerja kita jika dipraktikkan. Lalu, sebaliknya jika tidak kita praktekkan etika profesi di lingkungan kerja maka produktivitas akan menurun seiring waktu.
Perubahan iklim dalam hal ini ketika semua individu dalam lingkungan kerja mengabaikan ruh kerja (etika profesi), yang terjadi adalah dinamika di dalam lingkungan kerja akan mempersulit setiap individu untuk beradaptasi terhadap berbagi perubahan yang terjadi.
Porsi Manfaat dari etika profesi ini, saya posisikan poinnya sebagai poin kedua dari beberapa manfaat paling utama mempraktikan etika profesi semasa kerja saya.
Selanjutnya, di tengah aktivitas organisasi kerja. Perubahan demi perubahan terjadi setiap waktu, dan setiap perubahan akan berdampak pada pola kerja individu yang keberja.
Dampak paling sering ditemukan adalah keresahan individu. Di sinilah titik manfaat etika profesi bekerja, memudahkan setiap individu yang bekerja agar dapat menyesuaikan diri dengan perubahan yang terjadi.
Terlebih lagi, perubahan yang terjadi berdampak negatif terutama akan dengan sendirinya menggiring para individu pada keresahan dan stres yang panjang.
Jika etika profesi maksimal bekerja, sudah barang tentu para pekerja mampu bertanggungjawab tehadap setiap resiko yang dia hadapi.
Adaptasi demi adaptasi individu ini, membuat mereka menjadi pekerja profesional yang dapat diandalkan dan bisa dipercaya untuk kelangsungan lingkungan kerja yang tengah berubah.
Pada tulisan sebelumnya, tentang etika profesi memberikan gambaran bahwa betapa pentingnya praktek etika profesi setiap individu karena sangat berkaitan dengan prinsip-prinsip kerja.
Hal lainnya, kita melihat manfaat dari etika profesi dan sejauh mana setiap individu pekerja ini tidak terpengaruh dengan perubahan lingkungan, atau pengaruh negatif di luar lingkungan kerja.
Etika profesi mampu mendorong individu mengambil tindakan secara rasional ketika ada berbagai macam hal negatif yang terjadi di sekitar mereka, dan bertentangan dengan etika profesi maupun kode etik yang mereka patuhi.
Sejauh ini, kita semua tahu bahwa berbagai macam tantangan yang sangat potensial membuat suatu pekerjaan menjadi tidak lagi maksimal.
Sebagian besar problem itu akan menjadi faktor penentu yang mempengaruhi suhu dan iklim organisasi terutama organisasi kerja formal.
Bagaimana individu pekerja mampu mempraktikkan etika profesi ?
Setiap individu memiliki keunggulan dan potensi masing-masing. Dalam dunia kerja, skill merupakan satu keunggulan potensial yang dimiliki oleh individu sangat dibutuhkan.
Sinergi skill dengan profesi terlihat sangat jelas di dunia kerja. Olehnya, skill serta cara berpikir yang berkualitas sangat-sangat dibutuhkan ketika individu mau mempraktekkan etika profesi di dunia kerja.
Sayangnya, dari pengalaman bekerja sejauh ini. Beberapa diantara teman-teman dan kenalan mengakui bahwa sangat tidak mudah menaati etika profesi, sebagai mana yang saya maksudkan di atas.
Benar adanya, untuk taat pada etika profesi di dunia kerja, ada sejumlah skill yang harus menjadi tolak ukurnya. Skill yang saya maksud adalah kemampuan setiap intividu yang diperlukan.
Dalam karir kita, skill atau kemampuan memahami kondisi lingkungan tempat kita bekerja di sebut kepekaan. Ketika individu tidak lagi peka pada kondisi real di lingkungan kerja, secara tidak langsung dapat berdampak perubahan besar pada sistem kerja.
Hal ini sangatlah jelas terjadi jika kita perhatikan dengan serius. Olehnya, kepekaan sangat penting agar setiap individu terdorong untuk mampu berinteraksi secara profesional dalam mengambil keputusan kerja.
Dalam sebuah pengambilan keputusan, individu yang peka terhadap perubahan atau problem yang terjadi selalu mengandalkan pola pikir dan sikap negatif yang dia miliki.
Jika tidak mengandalkan itu, sudah barang tentu perubahan yang terjadi akan semakin tidak kondusif dikendalikan. Apalagi perubahan yang terjadi karena konflik internal, sudah jelas sikap positif dan punya pola pikir yang berkualitas sangat dibutuhkan.
Sejumlah problem yang terjadi di lingkungan kerja dapat kita hadapi jika kita memiliki kemampuan-kemampuan ini.
Simpul meredam konflik di dunia kerja dengan menggunakan kemampuan diri dan bersandar pada etika profesi maupun kode etik atau sejumlah aturan lainnya yang berlaku.
Sebab dunia kerja pasti menuntut setiap individu harus menjadi pekerja atau tenaga kerja yang memiliki pikiran positif, dan tentunya menaati seluruh aturan dan peraturan yang berlaku.
Sikap positif merupakan kemampuan dasar yang dapat di andalkan, dapat dipercaya di semua lingkungan. Hal yang paling utama dari dampak sikap positif pada kemampuan kita adalah memiliki rekan kerja yang berkompetensi dan bekerja secara profesional.
Pengalaman kerja yang saya dapat, ketika kita memiliki pola pikir yang berkualitas dan sehat, Â jelasnya akan memberikan dampak pada skill kerja yang kita jalankan.
Selain dihargai, diperhitungkan oleh rekan dan juga atasan tempat kita kerja. Kita juga dihargai dimanapun tempat kita diberikan tugas kerja di lingkungan luar.
Tempat saya kerja, mungkin sedikit beda dengan tempat kerja para pembaca. Saya dan beberapa teman bekerja berdasarkan kesepakatan, bukan perintah.
Bedanya kesepakatan dan perintah dapat terlihat di dunia kerja, jika individu di dunia kerja memiliki konekasi dan mampu menempatkan diri sebegai pekerja.
Di tempat saya bekerja, bos atau atasan adalah partner atau rekan kerja. Sama halnya dengan teman kerja saya yang lainnya. Hal seperti ini jelas sangat sulit dibedakan, apalagi mempraktikkannya.
Di banyak tempat kerja, semua individu pekerja akan bekerja sesuai apa yang telah direncanakan, terutama keputusan atasan. Beda halnya dengan pekerjaan dan lingkungan saya bekerja.
Kami, hanya bekerja sesuai dengan apa yang kami sepakati. Keputusan ada ditangan semua individu pekerja. Keputusan kerja didapat dari kesepakatan bersama.
Meskipun level kerja masih sangat kecil, tetapi individu yang bekerja di tempat saya bekerja memiliki sebuah kesepakatan, bahwa setiap apapun pekerjaan yang dilakukan selalu berdasarkan keputusan bersama.
Jadi, sikap percaya dalam dunia kerja merupakan kemampuan individu yang mampu dan taat pada etika profesi, demi maksimalnya pekerjaan yang dia tekuni.
Sejauh ini, kondisi kerja saya selalu kondusif dan semua pekerjaan selalu maksimal. Bersandar pada etika profesi, sejumlah problem saat pekerjaan dimulai hingga akhir dari pekerjaan dapat kita atasi dengan baik.
Untuk mendorong suatu pekerjaan yang maksimal, individunya haruslah produktif. Ketika etika profesi menjadi ruh dari pekerjaan, sejumlah manfaat akan kita peroleh sebagai tujuan dari kerja-kerja kita.
Jika semua individu menaati etika profesi dan sejumlah aturan dengan kualitas pikirannya sendiri, hasil dari kerja sudah dapat diukur sebelum pekerjaannya diselesaikan.
Untuk menutup tulisan ini, saya mengulangi lagi tentang pentingnya etika profesi di setiap dunia kerja. Apapun organisasi kita bekerja, taat pada etika profesi merupakan ukuran individu berkualitas.
Hal penting dari manfaat etika profesi dengan prinsip-prinsip kerja adalah tidak hanya untuk perihal kerja semata. Manfaat dari hal ini jauh lebih besar dari sebuah tujuan kerja. Untuk itu, gunakan Etika profesi di mana saja kita bekerja.
Semoga, sedikit hal ini bermanfaat untuk siapa saja yang membacanya. Begitulah sedikit ulasan tentang bagaimana pentingnya etika profesi dan manfaatnya terhadap hasil kerja kita.
Terima Kasih.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H