Teknik ketiga dari komunikasi ini adalah kualitas bahasa. Dalam komunikasi, bahasa yang berkualitas sepadan dengan gerakan tubuh untuk menyakinkan lawan bicara atas apa yang kita sampaikan.
Dalam kasus sederhana, biasanya yang terjadi adalah bahasan yang terlalu membias dan tidak berbobot, atau melebar pada bahasan lain. Hal ini membuat lawan bicara menganggap penyampai pesan bukan orang berkualitas dalam berpikir atau bertindak.
Efek yang sering kita temukan adalah komunikasi tidak lagi efektif, dan membuat lawan bicara kehilangan focus.Â
Dalam komunikasi yang tidak efektif, yang kita temukan hanyalah kegagalan ketika kita tidak mampu menggapai indera si penerima pesan dengan gaya bahasa atau teknik yang kita punya.
Mengakhiri tulisan pendek ini, saya menyimpulkan bahwa efektif atau tidaknya suatu komunikasi tergantung sejauh mana kita menguasai prinsip dan komponen serta teknik-teknik berkomunikasi.
Seorang komunikator berkelaspun akan kalah, ketika lawan bicara sudah mulai menutup kupingnya, sudah kehilangan focus dan bahkan menganggap remeh posisi komunikasi baik verbal dan nonverbal dari orang yang mau menyampaikan pesan.
Semoga, sedikit hal tentang komunikasi ini dapat bermanfaat buat pembaca sekalian. Maaf, untuk tulisan kali ini, masih jauh dari ukuran tulisan berkualitas seperti tulisan para penulis senior.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H