Subagijo menyadur cerita di Negeri Slavia yag begitu kental narasi dan pemetaan keresahan rakyat sipil (kaum nihilis) dan elit di Serbia saling menggadaikan kepentingan pribadi demi kepentingan bersama.
Cerita lainnya dari saduran ini tentang Yugoslavia pada zaman penjajahan Turki yang berlangsung berabad abad. Meski sempat memerdekakan diri pada 1804, negeri Slavia itu kembali terbelenggu pada 1813, setelah balatentara Kekaisaran Turki kembali menggulingkan Raja Karageorge alias Georg Hitam dan singgasananya.
Saya masih sangat penasaran dengan saduran menarik dari buku-buku lama, yang meskipun tidak setebal buku-buku sekarang, penulis mampu menggembleng pemikiran pembaca seakan ikut dan atau berada di masa yang sama seperti dalam cerita tersebut.
Sekarang, masih ingin punya banyak waktu untuk membidik lagi buku-buku lama, yang jika di hitung-hitung, bisa menghemat keadaan dompet. Sekian untuk sedikit pengalaman berburu dan feedback tentang bacaan buku lawas ini. Meskipun banyak yang bilang, mereka tidak terlalu suka buku-buku terjemahan karena bahasanya terkadang membingungkan.
Bagi saya, membaca semua buku tidak perlu terburu-buru. Kita bisa jadi tidak mengerti isi buku karena terburu-buru mencapai inti dari saduran pada buku, atau mungkin karena bacanya hanya sekali. Entahlah..!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H