Mohon tunggu...
Hairil Suriname
Hairil Suriname Mohon Tunggu... Lainnya - Institut Tinta Manuru

Bukan Penulis.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Logika Keberpihakan (Pentingnya Kepedulian) di Era Modern

10 Februari 2023   19:19 Diperbarui: 14 Februari 2023   09:00 570
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hal ini dapat memicu beragam problem selain ekonomi, ketidaksiapan dengan kejatuhan ekonomi bisa jadi membuat manusia semakin rakus, menghalalkan segala cara untuk pertahankan ekonominya. Kepedulian menjadi tidak mungkin dengan keadaan yang demikian sulit untuk isi perut sendiri.

Lonjakan harga di pasaran makin tak terbendung, kehilangan kerja, dan pemberhentian sepihak tidak terhindarkan, tingginya permintaan konsumen dan banyak hal lain sebagai efek hitam gempuran wabah Covid-19. Apakah semua hal ini mengikis jauh lebih dalam rasa kepeduliaan sebagai manusia?

Dampak lain sebenarnya jauh lebih banyak lagi jika kita bedah satu persatu, disini saya mengajak kita semua fokus pada rasa kepedulian. Atau tepatnya dampak covid-19 terhadap hilangnya rasa kepedulian sesama manusia.

Hal yang luar biasa yang saya lihat, gerakan kepedulian ini secara nyata hanya dilakukan oleh teman-teman mahasiswa, alias kampus. Gencar melakukan bantuan dan melancarkan kepedulian dalam bentuk apapun. 

Pada titik ini, banyak yang menyikapi bahwa negara juga tidak tinggal diam soal efek buruk dari covid-19 ini. Hanya saja, terlihat lebih nyata adalah gerakan mahasiswa.

Di beberapa daerah, negara baru bisa hadir ketika ada musibah (banjir, tsunami, longsor, atau bahkan masalah sosial yang lebih besar). Artinya, negara tidak bisa menjangkau kegelisahan satu individu yang kehabisan garam dapurnya. 

Pada titik inilah, teman-teman mahasiswa dari berbagai kampus mengingatkan kita bahwa kepedulian yang sesungguhnya adalah menjangkau isi perut dari satu individu yang tidak bisa dijangkau oleh negara tadi.

Sekali lagi, saya hanya memaparkan kaidah rasa kepedulian yang mestinya menjadi kunci dari kesejahteraan hidup. 

Karena rasa empati dari kita yang sesama akan menghidupkan kembali harapan hidup mereka, yang terkena dampak hitam wabah covid-19 sebab kehilangan mata pencarian dan sebagainya.

Saya tidak menyimpulkan bahwa pemerintah atau negara kita harus belajar tentang betapa pentingnya rasa kepedulian dari para teman-teman mahasiswa tersebut. Tetapi, secara nyata gerakan mahasiswa ini selalu menyentuh ke sisi harapan hidup suatu masyarakat.

Teringat kurang lebih 8-9 tahun silam selama masih berstatus mahasiswa, kegiatan yang paling nyata adalah menguji rasa sosial bermasyarakat. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun