Mohon tunggu...
Hairil Suriname
Hairil Suriname Mohon Tunggu... Lainnya - Institut Tinta Manuru

Bukan Penulis.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Biar Kami yang Luka

23 Juni 2021   14:35 Diperbarui: 25 Juni 2021   14:35 102
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Ilustrasi - Suara.com

Nasib orang kecil di meja hijau, tak ada timbang tasa. Plilih kasih sudah biasa, biar saja kalian yang binasa sebab aku rakyat biasa

Di hutan, mereka mengajak pohon-pohon berperang, jerami menolak maksud yang sama. Kau main di belakang meja, kami bisa apa?

Burung-burung di kurung, memurung seperti nasib yang terpacung. Maling dan petarung nilainya sama, berakhir di hukum pacung.

Harap menghilang,
Bila percaya pada pendusta, mulut mereka membual. Aku lupa, kerap kali kami sebut kau bermuka dua

Kau tidak perlu jadi nelayan, cukup kami saja. Jangan rebut segalanya. Ikan, hutan juga rimba itu kerabat kami.

Kau tak perlu pura-pura buta, mata peka pada dasi yang banyak tingkah. Kau memang bedabah, kami tak akan lupa

Harap yang kelam,
Sebentar lagi malam, taun kembali ke istana dan kami kembali ke hutan, ke laut, juga rimba.

Percaya, dusta, duka, murka, bualan, sudah kami kemas dalam sekotak harap. Kami beri nama luka, kelak jika dasi dan kacamata mu tak layak di pakai.

Kamu tak harus ambil harap yang kami sebut luka. Jangan suka-suka, kami tak ingin dusta. Biar saja kami yang luka, kau cukup buang muka lalu lelap di istana menunggu murka

Bth, 23/06/21

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun