Mohon tunggu...
Hairatunnisa
Hairatunnisa Mohon Tunggu... Lainnya - Pembelajar

Penikmat literasi dan fiksi dan kini tertarik pada isu wilayah dan kebijakan publik

Selanjutnya

Tutup

Analisis Artikel Utama

Kampus dan Jalan Menuju Percakapan Politik Substansial

22 Desember 2018   15:52 Diperbarui: 24 Desember 2018   10:09 886
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menghadirkan calon pemimpin anda di dalam kampus

Hemat saya, kampus sebagai refleksi atas miniatur sistem demokrasi Indonesia bisa diadopsi sebagai pembelajaran untuk menghadirkan pemilu yang substantif. Untuk itu, mari selangkah lebih maju menuju hal substantif untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. 

Bukan sekadar mencari pembenaran, tetapi adu gagasan agar publik mampu menilai pemimpin terbaik yang akan dipilihnya, seperti dalam forum pemilu di dalam kampus. Karenanya, alangkah baiknya kedua calon pemimpin bangsa dapat hadir ke dalam kampus untuk memaparkan segala macam visi-misi serta program unggulannya dan mengenalkan profil serta S.W.O.T. diri sehingga dapat diuji oleh rekan-rekan mahasiswa dan akademisi lainnya. 

Berhadap-hadapan dengan mahasiswa yang merupakan calon penggawa negeri di masa depan. Dari forum tersebut semoga nantinya dapat menjadi langkap awal untuk menghidupkan nalar kritis publik. 

Dengan begitu, percakapan publik tak hanya sekadar dihiasi dengan nama binatang seperti 'cebong' dan 'kampret' saja, namun menuju diskusi ke arah substantif karena saya yakin bahwa masyarakat Indonesia masih diilhami dengan kemanusiaan yang adil dan beradab menurut sila yang kedua. 

Disamping itu, menghadirkan kedua calon di dalam kampus dapat membuat mereka 'terjebak nostalgia' saat-saat menjadi mahasiswa, suatu masa dimana ideologi masih tinggi-tingginya untuk memajukan Indonesia.

Hairatunnisa alumni Rekayasa Kehutanan ITB yang baru saja melepas status mahasiswanya

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun