Menghadirkan calon pemimpin anda di dalam kampus
Hemat saya, kampus sebagai refleksi atas miniatur sistem demokrasi Indonesia bisa diadopsi sebagai pembelajaran untuk menghadirkan pemilu yang substantif. Untuk itu, mari selangkah lebih maju menuju hal substantif untuk mencerdaskan kehidupan bangsa.Â
Bukan sekadar mencari pembenaran, tetapi adu gagasan agar publik mampu menilai pemimpin terbaik yang akan dipilihnya, seperti dalam forum pemilu di dalam kampus. Karenanya, alangkah baiknya kedua calon pemimpin bangsa dapat hadir ke dalam kampus untuk memaparkan segala macam visi-misi serta program unggulannya dan mengenalkan profil serta S.W.O.T. diri sehingga dapat diuji oleh rekan-rekan mahasiswa dan akademisi lainnya.Â
Berhadap-hadapan dengan mahasiswa yang merupakan calon penggawa negeri di masa depan. Dari forum tersebut semoga nantinya dapat menjadi langkap awal untuk menghidupkan nalar kritis publik.Â
Dengan begitu, percakapan publik tak hanya sekadar dihiasi dengan nama binatang seperti 'cebong' dan 'kampret' saja, namun menuju diskusi ke arah substantif karena saya yakin bahwa masyarakat Indonesia masih diilhami dengan kemanusiaan yang adil dan beradab menurut sila yang kedua.Â
Disamping itu, menghadirkan kedua calon di dalam kampus dapat membuat mereka 'terjebak nostalgia' saat-saat menjadi mahasiswa, suatu masa dimana ideologi masih tinggi-tingginya untuk memajukan Indonesia.
Hairatunnisa alumni Rekayasa Kehutanan ITB yang baru saja melepas status mahasiswanya
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H