(Panda 2020)
Pernyataan juru bicara Kementerian Luar Negeri Korea Utara memperkuat implikasi senjata nuklir bagi Korea Utara:
“Kekuatan nuklir DPRK berfungsi [sebagai] pedang berharga yang kuat untuk melindungi kedaulatan negara dan martabat bangsa dan memberikan jaminan yang pasti untuk memfokuskan upaya menjaga perdamaian dan keamanan, membangun perekonomian dan meningkatkan taraf hidup masyarakat.”
(Smith 2021)
Ketika mengumumkan bahwa mereka mempunyai senjata nuklir pada tahun 2005, Menitri Luar Negeri Korea Utara menyatakan:
“AS mengungkapkan upayanya untuk menggulingkan sistem politik di DPRK dengan cara apa pun, dan mengancamnya dengan tongkat nuklir. Hal ini memaksa kami untuk mengambil tindakan untuk meningkatkan persenjataan nuklir [kami] untuk melindungi ideologi, sistem, kebebasan dan demokrasi yang dipilih oleh rakyat [kami]. Kami telah mengambil tindakan tegas untuk menarik diri dari NPT dan telah memproduksi nuklir untuk pertahanan diri guna menghadapi kebijakan pemerintahan Bush yang tidak berselubung untuk mengisolasi dan membungkam DPRK.”
(Smith 2021)
Dalam uji coba nuklir pertama Korea Utara pada tahun 2006, Menteri Luar Negeri Korea Utara menjelaskan:
“Senjata nuklir akan berfungsi sebagai pencegah perang yang dapat diandalkan untuk melindungi kepentingan tertinggi negara dan keamanan bangsa Korea dari ancaman agresi AS”
(Smith 2020)
Kim Jong Un juga memperjelas dalam Pidato Tahun Baru 2018 bahwa menghalangi Amerika Serikat adalah pendorong utama: