Mohon tunggu...
Haina AshShabina
Haina AshShabina Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Jurusan Manajemen Dakwah

Semoga Allah Permudah Jalannya

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Menjadi Muslimah yang Berakhlakul Karimah

9 November 2024   16:57 Diperbarui: 9 November 2024   22:30 222
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Muslimah yang berakhlakul karimah ialah wanita yang beragama islam dan senantiasa menyempurnakan keislamannya dengan penuh keihsanan dan keimanan. Menjadi seorang muslimah yang ingin mempunyai akhlaq yang mulia (karimah), pastinya diharuskan membiasakan beramal shaleh, baik berupa amalan hati maupun amalan fisik yang akan menjadi sebuah ciri khas, identitas atau kepribadian yang tertanam dan mengakar didalam hatinya, serta menjadi sebuah penghias bagi jiwa dan raga nya.  Berikut adalah amalan-amalan hati bagi seorang muslimah yang akan menjadikan dirinya sebagai seseorang yang berakhlaqul karimah:

1.Ihlas, seorang muslimah yang baik akan senantiasa mempunyai hati yang bersih, dan berserah kepada Allah dalam segala takdir yang telah Allah tetapkan untuknya, baik takdir itu berupa hal yang dapat membuat nya merasa senang, mau pun takdir musibah yang membuatnya bersedih, sehingga dari ke dua takdir tersebut akan menjadikan dirinya bertambah keimanan. Dalam mengerjakan amalan fisik pun seorang muslimah hendaknya tidak mempunyai rasa ingin di puji oleh manusia dan tidak mengharapkan imbalan sedikitpun kecuali mengharapkan ridha dari Allah SWT.

2.Tawakal, sejatinya muslimah yang sudah mempunyai keihlasan dalam dirinya, dipastikan tawakal pun akan menjadi sebuah hal yang telah tertanam dalam dirinya dengan senantiasa menyerahkan, mempercayakan, yakin dan bergantung pada Allah terhadap takdir yang akan terjadi, dan senantiasa berserah terhadap hasil yang telah di ikhtiarnya.

3.Optimis, atau Husnudzon billah terhadap apa yang telah Allah tetap kan untuknya, selalu mengambil hikmah dari setiap takdir dan berusaha berpikir positif dalam segala hal sehingga dirinya tidak akan mudah menyerah dalam menghadapi tantangan dan ujian dari Allah SWT.

4.Syukur, muslimah yang baik selalu berterimakasih atas semua nikmat yang telah ia dapatkan, tidak hanya nikmat yang ia syukur kepedihan dan kesengsaraan pun akan ia syukuri dengan disetai pembenahan diri.

5.Sabar, kunci dari segala kehidupan di dunia adalah dengan bersabar, maka dari itu sangat dianjurkan seorang muslimah menanamkan dalam hatinya kesabaran yang luas yaitu menahan emosi, rasa kesal terhadap segala hal yang dapat menguji emosinya, selain bersababar dari rasa emosi dan rasa kesal, seorang muslimah yang baik akan bersabar dalam melaksankan ketaatan, dalam menjauhi segala kemaksia dan sabar ketika diberi cobaan.

6.Mahabbah, mempunyai rasa cinta yang tinggi kepada sang pencipta, mempunyai rasa empati terhadap Alam, Lingkungan dan sesama mahluk sehingga akan senantiasa menjaga apa yang ia cintai dan akan berusaha melakukan yang terbaik untuk sesuatu yang ia cintai.

7.Zuhud, seorang muslimah yang berakhlakul karimah mempunyai keyakinan bahwa ia tidak akan bisa mendapatkan cinta dan rahmat Allah kecuali dengan memiliki sifat zuhud, hal tersebut sesuai dengan sabda Rasulullah SAW sebagai berikut:

                                                                                                                                                                                          ازْهَدُ فِي الدُّنْيَا، يُحِبُّكَ اللهُ الله وَازْهَدْ فِيمَا فِي أَيْدِي النَّاسِ، يُحِبُّكَ النَّاسُ

   "Zuhudlah terhadap dunia maka engkau akan dicintai Allah dan zuhudlah terhadap apa yang ada pada manusia maka engkau akan dicintai         manusia. (HR. Ibnu majah)."

     Ada pun amalan-amalan fisik yang akan senantiasa menjadi penghias seorang muslimah adalah dengan senantiasa melaksankan shalat dengan tepat waktu, membaca Al-qur'an, tidak lupa dengan amalan-amalan sunah, melaksanakan ibadah haji, taat kepada Allah, orang tua, sering menolong sesama mahluk, memulai hari dengan amalah shaleh seperti shalat tahajud, qobla subuh serta dzikir pagi, bershalawat kepada Nabi agar mendapatkan syafa'at, dan senantiasa memperbaiki hubungan dengan sesama muslim, hal ini sesuai dengan hadits Rasulullah SAW.:                          

                                                          عَنْ أَبِي الدَّرْدَاءِ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ ﷺ: "أَلَا أُخْبِرُكُمْ بِأَفْضَلَ مِنْ دَرَجَةِ الصِيَامِ وَالصَّلَاةِ وَالصَّدَقَةِ؟، قَالُوا : بَلَى يَا رَسُولَ اللَّهِ ، قَالَ : إِصْلَاحُ ذَاتِ الْبَيْنِ وَفَسَادُ ذَاتِ الْبَيْنِ الْحَالِقَةُ

"Dari Abu Darda, dia berkat: Rasulullah bersabda: "Maukah jika aku kabarkan kepada kalian sesuatu yang lebih utama dari derajat puasa, sholat dan sedekah?" Para sahabat berkata, "Tentu ya Rasulullah. "Rasulullah bersabda, "Mendamaikan orang yang sedang berselisih. Dan rusaknya orang yang berselisih adalah pencukur (mencukur amal kebaikan yang telah dikerjakan)." (HR. Abudaud).

     Muslimah yang mempunyai akhlakul karimah akan senantiasa mengerjakan tanggung jawabnya, adapun tanggung jawab seorang muslimah ketika menjadi seorang anak adalah senantiasa berbakti dan mengabdi kepada kedua orang tua, berakhlak baik kepada kedua orang tua seperti mendo'akan kebaikan, mengurusi kedua orang tua ketika sedang sakit dan membantu mengerjakan pekerjaan rumah sebagaimana firman Allah dalam Q.S Al-Isra ayat 23-24 serta tidak memutuskan talisilaturahmi ketika telah bersuami.

     Sedangkan tanggung jawab seorang muslimah ketika sudah berumah tangga adalah:

1. Taat kepada suami sehingga terciptanya keluarga yang bahagia dengan mengharapkan surga sebagaimana sabda Nabi SAW:                                                                                                                                             إِذَا صَلَّتْ الْمَرْأَةُ خَمْسَهَا، وَصَامَتْ شَهْرَهَا ، وَحَفِظَتْ فَرْجَهَا، وَأَطَاعَتْ زَوْجَهَا، قِيلَ لَهَا ادْخُلِي الْجَنَّةَ مِنْ أَيِّ أَبْوَابِ الْجَنَّةِ شِئْتِ

   "Apabila seorang istri melaksanakan sholat lima waktu, berpuasa di bulan Ramadhan, menjaga kemaluannya dan ta'at kepada                                   suaminya, niscaya akan dikatakan kepadanya; 'Masuklah kamu ke dalam syurga dari pintu mana saja yang kamu inginkan" (HR.                             Ahmad)

2. bertanggung jawab atas anak-anak nya. Memberikan maknan yang bergizi, menyiapkan makanan dan memenuhui segala kebutuhan nya seperti pendidikan. Pendidikan yang diterapkan seorang muslimah diawali semenjak ia mengandung anak nya, karena ia tau dengan pasti bahwa anak yang berada di dalam kandungan nya itu telah mempunyai pendengaran yang mana nantinya akan merekam segala hal yang di dengar maka dari itu harus senantiasa memperdengarkan yang baik-baik seperti lantunan ayat suci dan dzikir-dzikir, menjadi uswatun-hasanah bagi seorang anak, mendidik anak dalam setiap moment, dengan memakai metode cerita,  literasi, metode pembiasaan dalam membangun karakter atau pun akhlak anak, menasehati anak dengan cara yang lemah lembut yang disertai ilmu, serta harus senantiasa memperhatikan, mengawasi pertumbuhan anak baik berupa pertumbuhan akal, jasmani dan rohani hingga mampu hidup mandiri dan berbakti kepada kedua orang tua dan berakhlak mulia kepada sesama mahkluk ciptaan  Allah SWT.

     Sebagai seorang muslimah tentunya harus senantias berusaha menjadi wanita yang berakhlak mulia atau menjadi muslimah yang berakhlakul karimah  dengan senantiasa melaksanakan kewajiban, jika ingin mendapatkan pahala yang memberatkan timbangan kebaikan sebagai mana sabda Rasulullah SAW.

                                                              عَنْ أَبِي الدَّرْدَاءِ، قَالَ: سَمِعْتُ النَّبِيَّ ﷺ يَقُولُ: " مَا مِنْ شَيْءٍ يُوضَعُ فِي الْمِيزَانِ أَثْقَلُ مِنْ حُسْنِ الْخُلُقِ وَإِنَّ صَاحِبَ حُسْنِ الْخُلْقِ لَيَبْلُغُ بِهِ دَرَجَةً صَاحِبِ الصَّوْمِ وَالصَّلَاةِ

"Dar Abu Darda, dia berkata: Aku mendengar Rasulullah bersabda: "Tidak ada sesuatu amalan yang jika diletakkan dalam timbangan lebih berat dari akhlaq yang mulia. Sesungguhnya orang yang berakhlaq mulia bisa menggapai derajat orang yang rajin puasa dan rajin sholat." (HR. Tirmidzi)

     Selain itu akhlak mulia juga dapat menjadikan kita masuk syurga dan dekat dengan Rasulullah SAW. Sebagaimana Sabda Nabi SAW:

                                                                                                                                                    عَنْ جَابِرٍ، أَنْ رَسُولَ اللَّهِ ﷺ قَالَ: "إِنَّ مِنْ أَحَبَّكُمْ إِلَيَّ وَأَقْرَبِكُمْ مِنِّي مَجْلِسًا يَوْمَ الْقِيَامَةِ أَحَاسِنَكُمْ أَخْلَاقًا

"Dari Jabir, bahwa Rasulullah bersabda: "Sesungguhnya yang paling aku cinta di antara kalian dan paling dekat tempat duduknya denganku pada hari kiamat adalah mereka yang paling bagus akhlaknya di antara kalian" (HR. Bukhori)

Penulis: Haina Ash Shabina

Dosen Pengampu: D.r Hamidullah Mahmud Lc. M.Ag

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun