Namun, beberapa waktu lalu, kedua negara tersebut akhirnya memutuskan untuk meninggalkan program tersebut. Selandia baru misalnya, beberapa waktu lalu, negara yang terletak di selatan Australia tersebut mencabut aturan larangan merokok untuk generasi kelahiran 2009 ke bawah. Â
Perdana Menteri Selandia Baru, Chris Luxon misalnya, menyampaikan bahwa aturan generation smoking ban ini bisa menimbulkan berbagai unintended consequences. Salah satunya adalah bisa meningkatkan pasar gelap rokok yang sangat berbahaya di masa depan, karena mereka yang tidak bisa mendapatkan rokok di pasar yang legal (cnn.com, 28/11/2023).
Kita tidak bisa membantah bahwa, rokok merupakan produk yang sangat berbahaya bagi kesehatan dan dapat menimbulkan adiksi, dan oleh karena itu upaya untuk mengurangi konsumsi rokok tidak bisa semata-mata melalui pelarangan saja. Oleh karena itu, pemerintah Selandia Baru juga mendorong agar warganya berupaya untuk beralih ke produk lain yang bisa membantu mereka berhenti merokok, seperti dengan menggunakan rokok elektrik atau vape.
Hal yang serupa juga terjadi di Malaysia. di mana pemerintah menghapuskan aturan yang melarang warga yang lahir setelah tahun 2007 untuk membeli rokok di masa depan. Jaksa Agung Malaysia sendiri menyatakan bahwa aturan tersebut melanggar prinsip kesetaraan di mata hukum yang ada di negara tersebut (consumerchoiceecenter.org, 27/11/2023).
Sebagai penutup, isu mengenai pengurangan dan mitigasi dari dampak negatif akibat rokok merupakan hal yang kompleks dan tidak sederhana. Ada berbagai potensi unintended consequences yang akan muncul bila kebijakan yang ditujukan untuk memitigasi dari dampak rokok tersebut dilakukan tidak secara tepat. Untuk itu, adanya pengambilan kebijakan yang dilakukan dengan hati-hati dan berbasis data merupakan hal yang penting tidak menjadi kontra produktif.
Referensi
https://time.com/6200879/generational-endgame-nz-malaysia-tobacco/
https://edition.cnn.com/2023/11/28/asia/new-zealand-smoking-ban-reversal-intl-hnk/index.html