Mohon tunggu...
Haikal Akmal Ajikontea
Haikal Akmal Ajikontea Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Sosiologi

Sedang menempuh pendidikan Program Studi Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik di Universitas Sebelas Maret.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Dahsyatnya Bahasa untuk Menggerakan Kekuasaan dan Menempuh Jalur Surga

29 Oktober 2023   02:24 Diperbarui: 29 Oktober 2023   10:18 122
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam sejarah panjang peradaban manusia, bahasa memiliki peran yang sangat penting. Bahasa adalah alat komunikasi yang memungkinkan kita untuk menyampaikan pikiran, ide, dan nilai-nilai. Bahasa juga memiliki kekuatan yang luar biasa untuk menggerakkan kekuasaan dan membentuk arah peradaban. Refleksi peringatan Maulid Nabi dan Sumpah Pemuda adalah kesempatan bagi kita untuk menggali lebih dalam tentang betapa dahsyatnya bahasa dalam memengaruhi kehidupan kita dan bagaimana bahasa dapat menjadi alat untuk mencapai kebaikan serta mencapai tujuan suci dalam hidup.

Kisah Dahsyatnya Bahasa

Sebagai refleksi, mari kita belajar dengan orang pertama yang masuk Islam saat Rasulullah gagal berdakwah ke Thaif. Siapakah dia? Dia adalah Adas, ia masuk Islam karena terpikat oleh tutur bahasa Rasulullah yang lembut dengan adab tinggi. 

"Ambillah setandan buah anggur ini dan serahkan kepada orang itu," kata Utbah kepada pembantunya bernama Adas. 

Addas kemudian mendekati Rasulullah dan menyodorkan setandan anggur. Rasulullah memetik sebutir anggur dan mengucapkan terimakasih. 

"Bismillah (Dengan nama Allah)," sabda Rasulullah sebelum memakan anggur tersebut.  Addas kaget dengan kalimat yang di rangkai menjadi tutur bahasa lembut, yang baru saja dilafalkan Rasulullah. 

"Dari negeri mana asalmu dan apa agamamu," tanya Rasulullah kepada Addas.  

"Aku seorang Nasrani dari penduduk Ninawy (Nineveh)," jawab Addas. 

"Nineveh, kota tempat asal seorang hamba yang saleh, Yunus putra Matta," Sabda Rasulullah. 

Addas pun semakin kaget. Dia pun bertanya tentang Yunus bin Matta yang kemudian dijawab Rasulullah, "Beliau (Yunus) adalah saudaraku, beliau seorang nabi begitu pula aku. Seorang nabi dan juga Rasulullah." 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun