Kesaksian sahabatku, Kurniawan, tentang pengalamannya di acara “Malam 1000 Cahaya,” di makam mbah Priuk. Kejadian tersebut sangat menggugahnya sehingga langsung dia tulis dan ceritakan kepadaku. Jam 22:48 WIB.
Saya ini barusan pulang dari makam mbah Priuk. Acaranya kurang seru, sih. Kelamaan nunggu mereka berdoa di masjid.
20.30 WIB. Nyanyi Indonesia Pusaka. Pak Djarot keluar. Beliau kasih pidato. Ditutup lagu Padamu Negeri.
Lanjut pembacaan catatan ke-Bhinekaan tim bulu tangkis oleh Haryanto Arbi.
Setelah penyalaan lilin, lanjut tokoh lintas agama membacakan doa satu persatu, dari Islam, Katolik, kepercayaan kepada Tuhan YME, Buddha, Khong Hu Tju, Buddha dan Hindu. Seingat saya Kristen tidak ada ya?
Ditutup dengan nyanyi Lilin Lilin Kecil. Sepanjang pembacaan doa, diselang seling dengan kembang api di latar belakang.
Sudah pk 21.40. Selesai. Mereka masih ada acara makan nasi kuning. Itu yang saya ikuti sejak 20.10.
Pulang ke rumah deh. Jalan keluar kompleks, mulai cari ojek. Pada on line semua.
Nyebrang jalan, ke arah balik. Banyak dijaga polisi sih.
Eh, ada orang naik motor, sy panggil aja, saya pikir ojek.
Ditanyain, “Mau kemana?”
Saya bilang, “Ke Enggano utk naik TJ.”
“Hayolah sekalian jalan,” katanya.
Sambil jalan kami ngobrol. Dia tanya lagi, “Plg kemana?”
“Ke sunter,'” jawab saya.
“Ya, sdh, dianter aja. Gak usah naik TJ,” katanya.
“Ya oke aja. Sdh malam juga,” jawabku.
Kepikiran, ini ojek asli. Bebas aja kami ngobrol ngalor ngidul.
Sampai di tujuan, saya mau bayar. Dia kagak mau dibayar. Ganti uang bensin? Kaga mau. Malah mau kabur dia. “Ikhlas Bang. Cuma nolong sesama relawan, sebagai ibadah.”
Asli. Saya nggak percaya masih ada yang seperti ini di masyarakat akar rumput. Masih ada kebaikan untuk orang yang bahkan tidak dikenalnya.
Saya belajar dari bapak itu, yang kenal nama saja tidak, karena saya pikir dia tukang ojek. Sampai lupa tanya namanya, saking terkejut atas kebaikannya kepada orang yang tidak dikenalnya.
Hari ini saya belajar satu hal lagi, tinggal cari cara bagaimana untuk mengasihi musuh? Ini yang saya blom ketemu caranya secara pribadi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H