Mohon tunggu...
Haihai Bengcu
Haihai Bengcu Mohon Tunggu... wiraswasta -

Hanya seorang Tionghoa Kristen yang mencoba untuk melakukan sebanyak mungkin hal benar. Saling MENULIS agar tidak saling MENISTA. Saling MEMAKI namun tidak saling MEMBENCI. Saling MENGISI agar semua BERISI. Saling MEMBINA agar sama-sama BIJAKSANA.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Orang Tionghoa Mengguggat Tenglang Dan Pecinan

25 Januari 2017   19:53 Diperbarui: 25 Januari 2017   20:09 918
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Chinatown dipakai orang-orang berbahasa Inggris untuk menyebut komunitas Tionghoa namun Huábù dan Tángrénjiē adalah misteri yang jarang dimengerti bahkan disalah pahami orang Tionghoa seluruh dunia.

Kenapa orang Tionghoa disebut Tenglang? Tenglang adalah dialek Hokkien dari kata mandarin Tángrén yang artinya orang dinasti Tang.

Kenapa orang Tionghoa disebut Tengsualang? Tengsualang adalah dialek Hokkien dari kata mantarain Tangshanren yang artinya orang gunung Tangsan.

Kenapa Chinatown disebut Tángrénjiē? Tangrenjie artinya jalan orang Tang adalah cara orang Tionghoa perantauan menyebut dirinya keturungan dinasti Tang yang berkuasa tahun 618–907.

Kenapa Chinatown disebut Huábù? Huábù artinya orang Tionghoa pelabuhan karena mereka bekerja di pelabuhan.

Kerabakku sekalian, dosen Akuntansi saya, bapak Budiman PI sering mengajarkan bahwa, “Di antara orang-orang buta, dia yang picek adalah raja.” Nampaknya hal demikianlah yang terjadi di kalangan Tionghoa Indonesia. Selain tidak bisa berbahasa Hokkien dan mandarin, pengetahuan sejarah Tionghoa mereka juga minim sekali, itu sebabnya mudah sekali tertipu.

Tenglang dan Tengsua

Nenekku bilang, “Aku dan kakekmu adalah Tengsualang karena kami lahir di Tengsua. Meskipun tidak lahir di Tengsua namun kamu adalah Tenglang artinya orang panjang sebab kamu keturunan Banlitengsialang.”

Tengsua (Tóngshān 㠉山) artinya gunung dan pegunungan. Tengsualang (Tóngshānrén 㠉山人) artinya orang Tengsua. Tenglang (Chángrén 長人) artinya orang panjang. Tenglang adalah singkatan dari Banlitengsialang (wànlǐchángchéngrén 萬里長城人) artinya orang tembok yang sepuluh ribu li panjangnya.

Kenapa kita disebut Tenglang walaupun tidak dilahirkan di Banlitengsia? Karena darah kakekmu diwariskan kepada ayahmu lalu diturunkan kepada dirimu selanjutnya menurun ke anak cucumu. Itulah yang disebut Si (Xìng 姓) artinya marga.

Tengsua Bukan Tangshan

Pada tahun 645 kaisar Tang Taizong mengubah nama gunung Dàchéngshān 大城山 menjadi Tángshān 唐山 untuk mengenang selirnya yang mati muda dalam perjalanan pulang ke ibu kota setelah menaklukan Korea.

Tengsua bukan Tangshan karena gunung Tángshān baru muncul 1.000 tahun lebih setelah orang Hokkien menyebut ibu pertiwinya Tengsua. Di samping itu gunung Tángshān pun jaraknya 1.000 km lebih dari daerah Hokkien. Menyatakan Tengsua adalah dialek Hokkien dari kata mandarin Tángshān adalah pembohongan sejarah.

Tangren Bukan Dinasti Tang

Tiga tahun sebelum Kaisar Guangxu naik tahta (1877), pemerintah dinasti Qing 1644-1912 (Qīngcháo  清朝) meresmikan pertambangan Kāipíng 開平 di provinsi Guǎngdōng 廣東 menjadi Kotamadya. Pada tahun 1878 pemerintah Kāipíng lalu membangun kota Qiáotún 喬屯 yang kemudian diganti namanya menjadi Tángshān pada tahun 1889. Pada 28 January 1939 pemerintah provinsi Héběi  河北 menaikan status Tángshān menjadi Kotamadya. April 1946 Tangsan menjadi Kabupaten.

Ketika dinasti Tang (Tángcháo 唐朝) berkuasa tahun 618-907 kota Tangsan belum dibangun dan orang Tangshan (Tángshānrén 唐山人) bahkan belum dilahirkan. Dan ketika kota Tangshan berdiri dan orang-orang Tangsan dikenal dinasti Tang sudah ketinggalan hampir 1.000 tahun dan delapan dinasti.  Itu sebabnya menyatakan Tenglang adalah dialek Hokkien dari kata mandarin Tángrén adalah pembohongan sejarah.

Tidak Ada Kampung Cina Di Nusantara

Orang Eropa dan Amerika menyebutnya Chinatown. Pecinan adalah istilah Chinatown yang diindonesiakan. Kampung Arab memang kita temukan di berbagai kota di Indonesia namun Kampung Cina apalagi Pecinan tidak ada di dalam tradisi Indonesia.

Kampung Cina di perumahan Kota Wisata dan Pecinan Semarang di kota Semarang, menurut saya, adalah pembohongan sejarah Indonesia dan pertanda Tionghua Indonesia mulai melupakan tradisinya karena kesusilaan (lǐ  禮) tidak diajarkan lagi dengan lengkap dan benar.

Apa yang kita sebut pecinan hari ini bukan peninggalan akan kehebatan orang Tionghoa perantauan apalagi kejayaan bangsa Tionghoa di seluruh dunia namun bukti diskriminasi rasial dan penganiayaan terhadap orang Tionghoa perantauan dari para penguasa pribumi dan pemerintah China.

Itu sebabnya, handai taulanku sekalian, ingatlah senantiasa bahwa, “Tanah yang memberimu makan adalah negerimu. Jangan menyangka Tengsua itu hebat karena kami miskin sekali di sana,” menurut nenekku, itulah ucapan kakekku yang selalu diulang-ulangnya kepada ke delapan anaknya dan keponakan-keponakannya juga penduduk kampung kita.

Huábù  Artinya Orang Dermaga

Chinatown adalah istilah yang digunakan oleh orang-orang berbahasa Inggris untuk menyebut komunitas Tionghoa di luar negara China, namun Huábù dan Tángrénjiē bukan istilah yang mereka gunakan untuk menyebut komunitas Tionghoa, bahkan mereka tidak mengerti artinya.

Huábù dan Tángrénjiē juga tidak digunakan oleh orang Tionghoa perantauan untuk menyebut dirinya. Itu sebabnya walaupun sebagian dari mereka mengerti artinya namun tidak mengingat-ingatnya apalagi menceritakannya kepada anak cucunya.

Huá artinya bunga. Bunga adalah istilah yang digunakan orang Tionghoa untuk menyebut dirinya. Bù artinya dermaga. Huábù 華埠 artinya orang Tionghoa dermaga. Itulah istilah yang digunakan penduduk lokal untuk menyebut para perantau yang sedang menunggu kapal yang akan membawa mereka ke negeri asing. Para perantau itu bukan penduduk lokal. Mereka tidak tahu kapan kapal akan datang dan berangkat, itu sebabnya mereka hanya menunggu di dermaga.

Tángrénjiē Artinya Jalan Sendirian

Kerabatku sekalian, Táng bukan nama dinasti. Tang bukan dinasti Tang. Dinasti Tang kata mandarinnya adalah Tángcháo 唐朝.  Periode dinasti Tang atau generasi dinasti Tang bahasa mandarinnya adalah Tángdài 唐代. Orang dinasti Tang bahasa mandarinnya adalah Tángcháo rén  唐朝 人. Jalan dinasti Tang bahasa mandarinya adalah Tángcháo jiē 唐朝 街.

Kata mandaring Táng 唐 artinya kosong. Rén 人 artinya orang. Jiē 街 artinya jalan. Tángrénjiē 唐人街 artinya bukan jalan dinasti Tang. Tángrénjiē adalah istilah yang digunakan oleh orang-orang Tionghoa di perantauan untuk mengungkapkan kesebatangkaraannya dan kesepiannya dan penderitaan yang ditanggungnya sendirian di tengah-tengah keramaian.    

Tángrénjiē artinya jalan sendirian di jalanan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun