Mohon tunggu...
Haifa Yasmina Fathiyah
Haifa Yasmina Fathiyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi UPN Veteran Jakarta

A girl who loves to talk!

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Overthinking: Self-Talk Negative dalam Sistem Komunikasi Intrapersonal

17 Desember 2024   15:10 Diperbarui: 17 Desember 2024   15:10 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

2) Pola Pikir Negatif dan Rendahnya Self-Awareness

Pola pikir negatif biasanya berakar dari pengalaman masa lalu atau pengaruh lingkungan hidup seseorang. Individu yang tumbuh dalam lingkungan yang kritis atau tidak mendukung mungkin menginternalisasi kritik tersebut sebagai bagian dari identitas mereka. Rendahnya self-awareness berarti bahwa individu tersebut tidak sepenuhnya menyadari bagaimana pikiran dan emosi mereka mempengaruhi perilaku mereka.

3) Tekanan Sosial dan Takut Akan Kegagalan

Ketika tekanan sosial meningkat, individu cenderung menganalisis setiap keputusan dengan sangat hati-hati untuk menghindari kegagalan. Ini dapat menyebabkan overthinking karena mereka merasa terjebak dalam siklus pemikiran tentang apa yang mungkin terjadi jika mereka gagal. Selain itu, tekanan sosial dan rasa takut akan kegagalan memperkuat pola pikir negatif melalui proses looking-glass self, dimana individu terlalu bergantung pada penilaian eksternal. 

Ketiga faktor ini menunjukkan bahwa overthinking adalah hasil dari interaksi komunikasi intrapersonal yang tidak sehat dan tekanan interpersonal, sehingga membutuhkan strategi untuk meningkatkan kesadaran diri dan mengelola pola pikir positif.

Solusi untuk Mengatasi Self-Talk Negatif atau Overthinking dalam Dialog Internal

Berikut ini adalah beberapa solusi praktis yang dapat diterapkan untuk mengatasi overthinking, mengelola kecemasan, dan menciptakan dialog internal yang lebih positif.

1) Latihan Mindfulness

Dalam konteks overthinking, mindfulness membantu kita untuk berhenti merenung tentang masa lalu atau mengkhawatirkan masa depan, dan memusatkan perhatian pada apa yang sedang terjadi saat ini. Salah satu yang dapat dilakukan ialah dengan mencoba mindful walking, yakni berjalan di taman sambil memperhatikan sekitar. Latihan sederhana ini bukan hanya menenangkan, tetapi juga dapat membantu keluar dari jebakan pikiran yang berlebihan.

2) Penerapan Terapi Kognitif-Behavioral (CBT)

Terapi Kognitif-Behavioral (CBT) adalah metode yang fokus pada mengidentifikasi dan mengubah pola pikir negatif. CBT mengajarkan kita untuk mengenali pikiran-pikiran tersebut, menantangnya, dan menggantinya dengan cara pandang yang lebih rasional. 

Cara Melakukan:

  1. HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    3. 3
    4. 4
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
    Lihat Humaniora Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun