Selanjutnya serangan Malware atau malicious software merupakan sebuah program komputer yang dirancang dan dibuat untuk mengganggu serta merusak sistem, memperoleh akses tanpa izin atau mencuri data rahasia, malware dapat berupa ransomware, trojan, worm, virus dan jenis lainya yang mempunyai tujuan yang sama yaitu merusak dan merugikan korban.
Dampak Serangan Siber
Serangan siber dapat menghambat dan memantau program pengembangan nuklir di berbagai negara termasuk Korea Utara, serangan siber mempunyai dampak yang signifikan terhadap perkembangan teknologi nuklir, perlambatan proses pengayaan uranium merupakan dampak dari serangan siber dengan menargetkan fasilitas pengayaan uranium seperti contohnya serangan Stuxnet pada program nuklir Iran, meskipun belum ada bukti bahwa fasilitas pengayaan uranium Korea Utara diserang namun tidak menutup kemungkinan akan ada serangan siber yang dapat merusak dan mengganggu proses kontrol otomatis dari pengayaan uranium.
Penghambat kemajuan teknologi juga merupakan dampak dari serangan siber karena mengganggu rantai pasokan teknologi dan informasi, memperlambat atau bahkan menghentikan kemajuan teknologi nuklir. Contohnya serangan siber yang dapat merusak infrastruktur teknis yang digunakan untuk pengembangan dan penelitian seperti jaringan komputer yang digunakan untuk simulasi nuklir.
Tekanan ekonomi politik, serangan siber yang menargetkan sektor ekonomi atau infrastruktur vital lainnya seperti serangan yang menargetkan sistem perbankan atau jaringan listrik, hal ini dapat memberikan tekanan ekonomi dan politik pada Korea Utara, yang dapat mempengaruhi keputusan pengembangan senjata nuklir.
Pengumpulan Intelijen, serangan siber yang memungkinkan negara lain mengumpulkan informasi penting dan rahasia mengenai lokasi, kapasitas serta kemajuan program nuklir Korea Utara. Hal ini dapat memberikan gambaran jelas tentang ancaman dari kemajuan perkembangan program nuklir sehingga memungkinkan untuk respon diplomatik serta militer yang akan diterapkan, dan dapat berdampak mempengaruhi kebijakan luar negeri Indonesia atau mengancam stabilitas regional.
Pengembangan kapabilitas pertahanan siber, ancaman serangan siber mendorong Korea Utara untuk meningkatkan kapabilitas pertahanan sibernya, dengan adanya ancaman tersebut Korea Utara mengalokasikan sumber daya untuk mengembangkan infrastruktur siber yang tangguh dan aman dari serangan serta sekaligus dapat meningkatkan kemampuan serangan siber, ancaman siber juga mendorong Indonesia untuk memperkuat pertahanan sibernya dengan meningkatkan anggaran siber, pengembangan kebijakan dan regulasi keamanan siber yang lebih ketat, dan peningkatan kerjasama international untuk menangkal ancaman siber serta juga meningkatkan pelatihan dan kesadaran siber di sektor swasta dan publik.Â
Â
Kesimpulan dan Rekomendasi
Serangan siber mempunyai dampak yang signifikan terhadap pengembangan program nuklir Korea Utara, sehingga perlu adanya rekomendasi yang relevan terkait dampak tersebut seperti peningkatan pengawasan dan intelijen dimana serangan siber dapat memperkuat pengawasan dan pengumpulan intelijen terhadap Korea Utara baik dengan metode digital maupun konvensional, langkah – langkah preventif perlu dilakukan sebelum mereka mencapai kemajuan yang lebih besar dalam program nuklirnya.
 Infrastruktur penting yang digunakan untuk pengembangan program nuklir juga dapat menjadi target serangan siber, seperti jaringan listrik, sistem kontrok industri, jaringan komunikasi serta fasilitas sistem pengolahan data, jika hal ini dilakukan dan terjadi maka akan mengganggu serta memperlambat proses pengayaan uranium atau produksi senjata nuklir.