Mohon tunggu...
Haidar Yahya
Haidar Yahya Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya adalah seorang mahasiswa, dengan hobby menulis

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Shalat dan Pendidikan Akhlak: Pilar utama pembentukan Karakter Muslim

10 November 2024   13:56 Diperbarui: 10 November 2024   14:01 165
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
foto: https://janabarnews.com/kenapa-sholat-berjamaah-lebih-diutamakan-begini-makna-dan-keutamaannya/

A. Menanamkan nilai-nilai kesucian, baik lahir ataupun batin
B. Menanamkan nilai-nilai kerendahan hati
C. Menanamkan nilai-nilai kedisiplinan serta mengatur ritme kehidupan yang se- laras, serasi, dan seimbang
D. Meningkatkan kualitas rohani agar menjadi muqarrabun (manusia yang dekat dengan Allah SWT)
E. Meningkatkan keterpaduan antara fisik, hati, dan jiwa

4. Pendidikan Akhlak Dalam Shalat Berjama'ah

Shalat berjamaah termasuk salah satu keistimewaan yang diberikan secara khusus bagi umat islam. Shalat berjama"ah mengajarkan nilai-nilai pembiasaan diri untuk taat, bersabar, berani, dan tertib, serta memiliki nilai sosial yang berfungsi untuk menyatukan hati dan mempererat ikatan. Beberapa nilai pendidikan akhlak dalam shalat berjama'ah yaitu:

A. Mendidik umat islam bahwa imam shalat berjama'ah (itu) berasal dari jamaa'ah terbaik diantara mereka (dari segi kualitas bacaan, keilmuwan, ketakwaan, dan amal sosial)
B. Mendidik umat islam untuk menaati imam, selama imam mengikuti aturan shalat dengan benar
C. Untuk menyadarkan umat islam, bahwa mereka tidak hidup sendiri, tetapi bersama dengan saudara sesama muslim lainnya
D. Untuk menyadarkan umat islam bahwa masjid bukan hanya tempat untuk shalat saja, melainkan sebagai sarana dan prasarana sosial lainnya untuk berbagi, berkolaborasi, dan memperkuat persaudaraan sesama kaum muslimin dalam pengembangan ketakwaan dan pemberdayaan kualitas ekonomi, kesehatan, dan pendidikan kaum duafa.

Kesimpulan

Shalat merupakan rukun islam yang kedua, karena kewajibannya didapat langsung oleh Nabi Muhammad SAW. dari Allah SWT, Tanpa perantara ketika beliau mi'raj ke sidratul muntaha, dan ibadah shalat itu merupakan suatu amal yang pertama kali akan di hisab oleh Allah SWT, sehingga jika shalat kita sempurna, maka ada harapan amal kita akan diterima oleh Allah SWT. Dan sebaliknya, jika shalat kita tidak sempurna dan terdapat kekurangan, maka semua amal kita tidak di terima oleh Allah SWT. Rasulullah SAW bersabda:

إِن أَوَّل مَا يُحَاسَبُ مِنَ الْعَبْد يَوْمَ الْقِيَامَةِ الصَّلَاةُ، فَإِنْ صَلُحَتْ صَلُحَ سَائِرُ
عَمَلِهِ وَإِنْ فَسَدَتْ فَسَدَ سَائِرُ عَمَلِهِ ( رواه الطبراني )

Artinya: "Sesungguhnya pertama kali yang akan di hisab dari amal seorang hamba adalah Shalat, jika sempurna shalatnya, maka akan sempurna pula semua amalnya. Dan jika rusak shalatnya, maka akan rusak pula semua amalnya." (HR.Tabrani)

Wallahu'alam Bis showaf

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun