Pembuatan produk kreatif ini dilakukan sesuai kelompok yang sudah dibentuk. Satu kelompok hanya membuat satu produk kreatif yang didampingi oleh masing-masing penanggung jawab dari mahasiswa. Pembuatan produk kreatif berlangsung selama kurang lebih tiga jam hingga azan zuhur berkumandang. Selama proses pembuatan produk kreatif, tampah anak-anak panti sangat aktif dan menunjukkan sisi kreativitasnya.
Sebagai acara penutup yang dilakukan selepas ishoma, dilaksanakan acara permainan dengan tiga game yang berbeda, yaitu menulis menggunakan spidol yang diikat, kemudian estafet kata, dan tebak kata dengan memperagakan. Selama acara permainan, anak-anak tampak menunjukkan kegembiraan. Beberapa bahkan tertawa lepas karena melihat aksi kocak dari teman-temannya. Dalam game ini pun beberapa mahasiswa juga ikut memeriahkan dan meramaikan suasana sehingga acara benar-benar cair dan menyenangkan. Acara permainan berlangsung kurang lebih 90 menit yang kemudian ditutup dengan pembagian hadiah. Pembagian hadiah tidak didasarkan pada pemenang, tetapi didasarkan pada kategori teramai, terasyik, terunik, dan terkompak. Tak lupa menandai ditutupnya acara, para mahasiswa mengajak anak-anak panti untuk berfoto bersama.
Kegiatan yang dilakukan oleh kelompok mahasiswa ini memiliki beberapa manfaat: (1) Mengenalkan dan memperkuat sejarah lokal Kota Semarang sebagai suatu identitas; (2) Mengembangkan kreativitas anak-anak panti di tengah gelombang digitalisasi yang berdampak pada cara berpikir serba instan; (3) Menambah pengalaman baru bagi mahasiswa terkait metode pengajaran sejarah yang menyenangkan dan di luar pendidikan formal; (4) Melatih rasa kepedulian (empati) terhadap kondisi sosial di lingkungan sekitar.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H