Mohon tunggu...
Haidar Alwi Care
Haidar Alwi Care Mohon Tunggu... Lainnya - Relawan Hati Nurani Untuk Negeri

Akun Kompasiana Ini Dikelola Oleh Admin. Artikel Yang Diterbitkan Melalui Kompasiana Ditulis Oleh Admin. Salam Toleransi ... Salam Hormat Untuk Senior Semuanya ... 🙏🙏🙏 (Rahmat Hidayat - Wonosobo - Jawa Tengah)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Haidar Alwi: Merayakan Imlek dan Warisan Pluralisme Gus Dur.

29 Januari 2025   00:45 Diperbarui: 29 Januari 2025   00:45 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Haidar Alwi: Merayakan Imlek dan Warisan Pluralisme Gus Dur.

Oleh: Rahmat Hidayat, Rabu, 29 Januari 2025

Haidar Alwi, tokoh yang dikenal sebagai pejuang toleransi dan pendiri Haidar Alwi Care serta Haidar Alwi Institute, terus menghidupkan semangat pluralisme yang diwariskan Gus Dur. Dalam konteks perayaan Imlek, Haidar Alwi melihatnya sebagai simbol penting dalam membangun keharmonisan di tengah keberagaman bangsa Indonesia.

Peran Gus Dur dalam Kebebasan Merayakan Imlek.

Selama beberapa dekade, perayaan Imlek terhambat oleh kebijakan diskriminatif yang melarang perayaan terbuka. Gus Dur, sebagai Presiden keempat Indonesia, mengambil langkah berani dengan mencabut Instruksi Presiden No. 14 Tahun 1967 melalui Keputusan Presiden No. 6 Tahun 2000. Langkah ini memberikan kebebasan kepada masyarakat Tionghoa untuk merayakan tradisi dan kepercayaan mereka tanpa tekanan.

Tidak hanya itu, Gus Dur juga menetapkan Imlek sebagai hari libur fakultatif pada tahun 2001. Keputusan ini membuka babak baru dalam perjalanan bangsa yang menghargai keberagaman. Warisan ini menjadi dasar yang kokoh bagi perjuangan pluralisme di Indonesia.

Haidar Alwi dan Semangat Toleransi

Haidar Alwi, yang kerap disebut sebagai Tokoh Toleransi Indonesia, menempatkan perayaan Imlek sebagai simbol penting dari nilai-nilai persatuan dalam keberagaman. Ia sering menegaskan bahwa toleransi adalah bagian dari humanisme, yaitu ajaran yang menempatkan nilai-nilai kemanusiaan di atas perbedaan identitas.

"Imlek bukan hanya tradisi budaya, tetapi juga pengingat bagi kita semua bahwa keberagaman adalah aset besar bangsa ini," ujar Haidar Alwi kepada penulis.

Sebagai penggerak dalam membangun toleransi, Haidar Alwi memadukan filsafat hidup yang berfokus pada nilai-nilai etis. Dalam pandangannya, etos---atau kebiasaan luhur---adalah dasar dari harmoni sosial yang harus terus diperkuat melalui dialog dan saling pengertian.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun