Mohon tunggu...
Gu Hanna
Gu Hanna Mohon Tunggu... Freelancer - Seorang Pembelajar Sejarah

Saya suka kurtilas hehe :)

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Strategi yang Digunakan Pelajar untuk Menghadapi Globalisasi dan Perkembangan IPTEK

26 Oktober 2020   09:47 Diperbarui: 24 Mei 2021   12:36 6089
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Strategi yang digunakan pelajar dalam menghadapi globalisasi. | Dokumentasi Pribadi

Banyak perusahaan-perusahaan asing memindahkan perusahaannya ke negara-negara berkembang yang akan menguntungkan perusahaannya, dan kemudian membuka lapangan kerja untuk warga negara. Selain itu, globalisasi dapat memperkaya dan memperkuat sosial budaya bangsa. 

Globalisasi membuat pemikiran manusia modern untuk lebih terbuka dan maju. Dengan adanya globalisasi, toleransi antar masyarakat akan menjadi semakin baik, dan masyarakat akan menerima perbedaan ras, etnis, dan budaya dengan lebih baik. Demokrasi juga dipengaruhi oleh globalisasi, karena seluruh rakyat memiliki kesetaraan dan haknya masing-masing.

Walau globalisasi dapat menguntungkan negara dan memberi dampak yang positif untuk masyarakat, globalisasi juga menghasilkan dampak yang negatif. Dari segi perekonomian, kegiatan ekonomi dan perdagangan semakin luas tanpa batas teritorial negara. 

Pasar internasional menjadi sangat erat dan menjadi semakin sulit untuk melakukan perdagangan dengan persaingan yang ketat. Produk-produk impor dapat masuk ke dalam negeri, dan hal tersebut dapat mengancam kedaulatan negara serta membuat produk lokal sulit untuk bersaing. 

Jika globalisasi ekonomi ini tidak dibatasi, perekonomian Indonesia dapat dikuasai oleh pihak asing. Indonesia, dikenal sebagai negara yang memiliki sumber daya alam melimpah, harus menjadi SDA yang dimiliki dengan baik. Jika tidak dibatasi, eksploitasi hutan dan sumber daya alam lainnya akan terjadi oleh karena ulah dari pihak yang mencari sumber daya alam secara berlebihan.

Selain perekonomian, globalisasi dapat memberi pengaruh yang buruk kepada sosial budaya Indonesia. Masyarakat Indonesia akan terpengaruhi oleh budaya luar, yang kemudian memudarkan rasa nasionalisme. Contoh, saat ini, banyak remaja yang terpengaruhi oleh budaya Korea Selatan dan Jepang. Hal ini disebabkan oleh K-Pop, K-Drama, J-Pop, dan anime yang menyebar luas ke berbagai negara melalui media massa, tanpa ada batas. 

Tidak ada salahnya menyukai atau menggemari budaya-budaya asing, namun banyak yang terpengaruhi oleh budaya asing secara negatif, di mana mereka tidak mementingkan budaya Indonesia. Tidak hanya sosial budaya, pergaulan remaja juga terpengaruh. 

Baca juga: Globalisasi sebagai Tantangan Dunia Pendidikan

Pergaulan remaja saat ini banyak dipengaruhi oleh budaya barat yang bebas melakukan segalanya tanpa memerhatikan nilai dan norma seorang remaja. Setiap orang memiliki kewajiban dan hak untuk bergaul dan bersosialisasi dengan orang lain. Namun jika tidak diawasi, budaya pergaulan bebas yang memberi dampak negatif dapat merusak generasi penerus.

Dampak negatif yang memengaruhi sosial budaya dan pergaulan dapat menimbulkan dampak yang lain, yaitu lunturnya budaya gotong royong. Indonesia memiliki budaya dan tradisi untuk saling membantu dan membentuk gotong royong yang kuat antara masyarakat. 

Budaya gotong royong adalah saling membantu jika ada yang membutuhkan atau kesulitan. Dengan adanya globalisasi, banyak yang memiliki kepribadian dan budaya individualistis atau materialistis. Hal tersebut menghambat dan mencegah budaya dan tradisi gotong royong untuk berlanjut kepada generasi muda. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun