Mohon tunggu...
hafshahkirana
hafshahkirana Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswi

Mahasiswi Semester 1 Ilmu Quran dan Tafsir

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Adab Dalam Thalabul 'Ilmi

13 Desember 2024   11:35 Diperbarui: 13 Desember 2024   11:33 19
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Ketika seseorang manusia memiliki ilmu tanpa akhlak , maka dia akan lupa siapa dirinya yang sesungguhnya, bahkan lupa bahwa dia adalah makhluk yang sangat lemah dan bodoh. Jika manusia merasa memiliki ilmu, padahal Allah tidak memberi dirinya kecuali hanya secuil atau sangat sedikit.

Seperti Abdullah ibnu Mubarak yang sangat dalam ilmunya berkata : "Aku belajar adab 30 tahun dan aku mencari ilmu 20 tahun."

Banyak sekali para 'Ulama yang mengkaitkan adab dengan ilmu, bahkan mendahulukannya. Salah satunya adalah Imam Malik yang mengisahkan nasihat ibunda beliau agar mempelajari adab guru sebelum mengambil ilmu darinya

:

Ibu (ku) pernah mengatakan: "Pergilah kepada Rabi'ah (guru Imam Malik), Pelajarilah adabnya sebelum engkau pelajari ilmunya"

('Audatul Hijaab II/207)

Diantara akhlak orang berilmu ialah juga memiliki Azzam yang kuat untuk semakin semangat dalam thalabul 'ilm, karena dia tau bahwa orang yang berilmu dengan yang tidak itu memiliki perbedaan derajat, seperti dalam perkataan  Ibnu Abbas radhiyallahu 'anhu menjelaskan, "Para ulama derajatnya berada di atas kaum mukminin dengan selisih 700 derajat. Dan jarak antar derajat adalah perjalanan 100 tahun.

Dalam menuntut ilmu, ia harus memandang dirinya tidak memiliki keutamaan apa apa, karena ia akan mencari keutamaan itu dalam perjalanan nya menuntut ilmu. Keutamaan yang sebenarnya ada pada ilmu nya dan ada pada Allah, sebab Allah yang akan memberikan taufiq sebagai landasan dalam beribadah kepadaNYA

Setelah manusia  memiliki ilmu, ia akan dikenal dengan istilah 'alim (orang yang berilmu) dikalangan para muslimin, dan pastinya banyak manusia lain yang membutuhkan ilmunya. Ia diharuskan untuk selalu menanamkan sikap tawadhu' di dalam dirimya. Ia juga harus pandai untuk menumbuhkan benih benih cinta akan ilmu didalam hati saudara se iman nya, agar ilmu yang ia dapatkan tidak sia sia dan balasan dari Allah akan menjadi sebenar benarnya capaian yang telah ia usahakan.  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun