Mohon tunggu...
Hafshah Nur Izzah
Hafshah Nur Izzah Mohon Tunggu... Lainnya - Lifelong learner

Pecinta green tea, merah muda, dan rembulan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Takjil on The Road vs Maidatur Rahman di Mesir, Serupa Tapi Tak Sama

21 Februari 2024   22:03 Diperbarui: 21 Februari 2024   22:16 202
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Terdapat satu hadist yang dipegang teguh oleh masyarakat Mesir sampai tradisi ini bertebaran di penjuru negeri Mesir. Hadits tersebut berbunyi, "Barang siapa memberi makan orang yang berpuasa, maka baginya pahala seperti orang yang berpuasa tersebut, tanpa mengurangi pahala orang yang berpuasa itu sedikit pun juga." (HR. Tirmidzi)

Budaya Maidatur Rahman ini ternyata sudah mengakar sejak ribuan tahun yang lalu, lho, tepatnya sejak masa Dinasti At-Thouluniyah pada tahun 880 Masehi. Kegiatan berbagi hidangan buka puasa di bulan Ramadan ini kemudian dilanjutkan oleh keturunan Raja Ahmad bin Thulun, yang bernama Khumarawy dan seterusnya. 

Pada sumber lain, tradisi ini dikatakan mulai muncul sejak masa Dinasti Fatimiyah pada abad ke-10 yang diprakarsai oleh seorang Ahli Fiqh yang dermawan bernama Harits bin Laits. Kerennya, tradisi Maidatur Rahman masih terlestari hingga hari ini di Mesir, meskipun sempat hilang pada masa Dinasti Mamalik dan Ustmaniyah karena peperangan.

Setelah mengetahui penjelasan antara kedua tradisi budaya di atas, dapat disimpulkan bahwa antara Takjil on The Road dan Maidatur Rahman memiliki tujuan yang sama, yaitu menebar kebaikan untuk sesama di bulan Ramadan melalui berbagi hidangan berbuka puasa. Sebab pada bulan inilah pahala dilipatgandakan oleh Allah SWT, sehingga masyarakat, khususnya umat Muslim, berlomba-lomba dalam mengerjakan kebaikan. 

Dan perbedaan antara kedua budaya tersebut hanya ada pada konsepnya, di Indonesia, takjil dibagikan kepada warga yang lewat untuk dibawa pulang, sedangkan di Mesir, warga yang datang ke tempat dan dilakukan buka puasa bersama di situ.

Menarik juga ya ternyata kita punya budaya yang mirip dengan yang di Mesir. Berikutnya bahas takjil khas Mesir yuk!

Sumber:

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun