Mohon tunggu...
Hafiz Syawaldi Pratama
Hafiz Syawaldi Pratama Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa undip

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Metaverse dan Implementasinya dalam Dunia Perkuliahan

3 April 2024   14:23 Diperbarui: 4 April 2024   08:08 118
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Metaverse telah menjadi topik hangat di dunia teknologi, sering digambarkan sebagai evolusi berikutnya dari internet. Istilah ini, yang berasal dari kata Yunani "meta" yang berarti "melampaui" dan "verse" dari kata "alam semesta," menggambarkan sebuah realitas virtual yang luas dan interaktif di mana manusia dapat bertemu, bekerja, dan berinteraksi.

Sejarah dan Pengertian Metaverse

Konsep metaverse pertama kali muncul dalam novel fiksi ilmiah "Snow Crash" oleh Neal Stephenson pada tahun 1992. Dalam novel tersebut, metaverse digambarkan sebagai dunia paralel digital di mana avatar pengguna dapat berinteraksi. Dari situ, ide tentang ruang digital yang imersif mulai berkembang.

Bagaimana Metaverse Bekerja?

Metaverse menggabungkan teknologi seperti virtual reality (VR), augmented reality (AR), dan blockchain untuk menciptakan dunia digital yang terasa nyata. Pengguna dapat memasuki metaverse melalui headset VR, mengalami lingkungan 3D yang sepenuhnya dirender, dan berinteraksi dengan pengguna lain atau objek virtual. Gabungan dari VR dan AR ini disebut dengan Mixed Reality (MR).

Potensi dan Peluang Metaverse

Metaverse menawarkan peluang yang belum pernah ada sebelumnya untuk sosialisasi, hiburan, bisnis, dan terutama pendidikan. Dalam metaverse, orang dapat menghadiri konser, mengunjungi galeri seni, atau bahkan belajar secara virtual. Dalam bidang pendidikan, metaverse membuka peluang baru dalam cara belajar-mengajar dan hal lainnya, terutama di bidang perkuliahan.

Implementasi Metaverse dalam Dunia Perkuliahan

1. Simulasi Praktikum

Mahasiswa dapat melakukan simulasi praktikum yang memiliki resiko tinggi dengan menggunakan VR/MR di dunia metaverse.

2. Tour Kampus

Para mahsiswa baru, pelajar SMA, atau masyarakat umum dapat berkeliling kampus versi metaverse sehingga tidak terbatas antara ruang dan waktu. Sarana dan Prasarana kampus dibuat se-interaktif mungkin.

3. Kuliah di Dunia Metaverse

Mahasiswa dapat melakukan perkuliahan secara digital di dalam dunia metaverse lengkap dengan avatar, ruang kelas dan papan tulis. juga terdapat fitur-fitur 3D model sehingga pembelajaran lebih intuitif.

Tantangan Metaverse

Meskipun memiliki potensi yang besar, metaverse juga memiliki tantangan dalam pengaplikasiannya, terutama terkait privasi dan keamanan data. Selain itu, tentunya ada dampak sosial dan psikologis dari menghabiskan waktu yang lama dalam dunia VR (Virtual Reality).

Kesimpulan

Metaverse baru saja memasuki tahap-tahap awal dalam pengembangan, tetapi sudah menunjukkan potensi yang luar biasa untuk mengubah cara kita berinteraksi dengan teknologi dan satu sama lain. Dengan terus berkembangnya teknologi, metaverse mungkin akan menjadi bagian penting dari kehidupan digital kita di masa depan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun