"Ya, saya berangkatnya tadi, pulangnya besok". ungkapnya. Jadi beliau tidak pulang kerumah setelah selesai bekerja menarik becak sepeda, melainkan pagi harinya setelah bermalam di Malioboro.
"Dari tahun 75 saya ngontel terus, saya masih muda sampai udah tua udah umur 70 mulai ngontel dari umur 21 pas tahun 75, saya ini di Malioboro", ujarnya.
Hampir menginjak tahun ke 50 pak Pardi mengontel becak sepeda, dari semenjak berusia 21 tahun hingga sekarang sudah semakin berumur di usia 70 tahun. Usia beliau yang sekarang sudah tidak bisa dikatakan muda lagi. Tapi semangat beliau untuk terus melestarikan becak ontel dan mencari nafkah untuk keluarga tak akan berkurang termakan usia.
"Rame sekarang yo mba mbiyen Malioboro belum ada bakpia, batik-batik, gedung-gedung ini belum ada sekarang sudah rame", katanya.
Pak pardi merasakan kondisi kawasan malioboro pada zaman dahulu yang belum ramai seperti saat ini. Perubahan dari segi bangunan dan pengunjung yang semakin banyak serta berbagai macam jenisnya. Mengalami perubahan yang semakin maju di setiap tahun, pak pardi memiliki kesan yang beragam terkadang senang juga sedih.
"Dulu laris becak onthel dimana-mana mbak, dari Mbulak Sumur, Demangan, Jalan Solo, itu becak ontel semua dan malah ngga ada bentor apalagi taksi, nda ada", keluh beliau, bahwa hanya ada becak sepeda onthel dan belum ada becak motor maupun taksi dan lain sebagainya.
Sangat disayangkan mata pencaharian pak pardi akan semakin tergerus karena seiring berkembangnya teknologi yang semakin pesat, tenaga manusia akan digantikan oleh mesin-mesin yang semakin canggih. Becak motor yang telah menggunakan mesin sudah mendominasi juga lebih memikat banyak penumpang bahkan lebih banyak daripada becak onthel yang masih menggunakan tenaga manusia.
Dengan semakin berkembangnya teknologi, bukan semata-mata memberikan dampak positif bagi semua orang dengan memberikan kemudahan. Namun pada beberapa kalangan dapat memberikan dampak yang negatif bahkan merugikan.
"Jalannya seminggu sekali santai-santai aja nggak setiap hari soale udah tua sih mba", sebutnya. Beliau tidak selalu menarik becak onthel sepedanya setiap hari karena kondisi yang sudah berumur dan tidak sekuat dahulu ketika masih muda.
"Kalau jalan dari pagi, ya sampai jam 5 sore atau 7 malam. Tapi, klo jalan malam dari jam 4 sore sampai 12 malam, pokoknya sampai Malioboro sepi, kalau sudah sepi ya sudah tidur di becak, minggir gitu mba", kisahnya.
Jika berangkat dari pagi beliau akan kembali pulang ke rumah di sore hari jam 5 atau sekitar jam 7 malam. Namun itu tidak pasti, terkadang berangkat dari pagi terkadang juga mulai dari sore.