Judul buku : santri pilihan bunda
Penerbit : cloud books
Tahun terbit : januari 2022
Penulis : salsyabila falensia
Jumlah halaman : 328 halaman
Nomer edisi : ISBN 978-623-96606-9-7
Peresensi : Rama hafizh armansyah
Novel ini bercerita tentang Kinaan Ozama El Fatih, seorang santri di salah satu pondok pesantren terkenal di kotanya. Ia adalah pria tinggi dengan alis tebal, wajah yang hampir sempurna, dan menyimpan sedikit rahasia dalam dirinya. Meski bersikap dingin, sikap manja selalu muncul saat ia bersama Aliza, istrinya.
Aliza Shaqueena Iqala, gadis pecinta batu es dengan bulu mata lentik dan tubuh mungil yang membuatnya terlihat imut. Sikap cueknya memaksa Kinaan untuk mencair saat bersama Aliza, karena jika keduanya sama-sama cuek, hubungan mereka akan sulit dijalani.
Meskipun dijodohkan, bagi Kinaan, Aliza tetap istrinya yang menjadi tanggung jawabnya. Ia bertekad membimbing dan membuat Aliza bahagia.
* Kelebihan Novel Santri Pilihan Bunda
Novel "Santri Pilihan Bunda" menghadirkan cerita yang cukup akrab dengan kehidupan sehari-hari (meskipun tidak sepenuhnya). Selain kisah asmara dua tokoh utamanya, Acha juga banyak menggambarkan hubungan para karakter dengan orang tua, saudara, teman, dan sahabat mereka.
Cerita ini juga melibatkan kegiatan sehari-hari yang umum dilakukan oleh banyak orang. Jenis cerita seperti ini mampu lebih mudah menarik imajinasi pembaca ke dalam alur cerita.
* Kekurangan Novel "Santri Pilihan Bunda"
Secara teknis, masih terdapat beberapa kesalahan tik dalam novel "Santri Pilihan Bunda". Meskipun dapat dimaklumi, kesalahan-kesalahan ini bisa membuat makna kalimat menjadi bias. Kesalahan teknis seperti ini bisa menyebabkan pembaca salah memahami maksud yang ingin disampaikan oleh penulis.
Tema yang diangkat dalam novel ini tergolong cukup klise. Bagi sebagian pembaca, tema semacam ini mungkin terasa terlalu ringan dan kurang menantang.
Selain itu, penggalian dan pengembangan beberapa karakter masih terasa kurang detail dan mendalam. Hal ini bisa membuat novel ini kurang mampu menarik minat pembaca yang lebih luas, terutama penggemar novel yang lebih kompleks.
Meskipun nilai-nilai Islami yang disisipkan bisa menjadi kelebihan, di sisi lain juga bisa menjadi kelemahan. Bagi beberapa pembaca yang mungkin tidak beragama Islam, nilai-nilai Islami ini bisa memperlebar jarak antara pembaca dengan cerita. Hal ini juga bisa mengurangi potensi novel untuk menarik minat pembaca yang lebih umum.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H