oleh: Hafizharauf Anwari Muhamad | Rudi Faturrohman
Mhs. Magister Manajemen | Universitas Swadaya Gunung Jati, Cirebon.
Arsitektur bukan hal mengerjakan desain gedung ataupun menciptakan sturktur bangunan yang kokoh. Arsitektur merupakan perbadian antar seni, ilmu, dan bisnis yang saling terikat. Semakin banyaknya persaingan pada industri desain, arsitek tidak hanya mengandalkan desain yang bikin calon- calon klien terpikat. Arsitek harus memiliki strategi yang berbobot agar karya- karya desain dikenal kalangan luas hingga seantero jagat raya.
Perlunya pendekatan - pendekatan untuk dapat berlabuh dalam industri desain. Konsep 4P yakni, price, product, promotion, and place sebuah pendekatan yang menciptakan karya- karya desain yang lebih terkait dan harmonis. Dalam industri desain yang menekankan pada kreativitas serta keunikan, pemahaman serta penerapan pada strategi 4P bisa menjadi kunci arsitek untuk berlabuh di  industri desain agar bersaing.
Strategi - Strategi Arsitek Berlabuh Industri Desain.
Pada (P) yang pertama, Price. Arsitek menentukan harga, berdasarkan logika dan rasa.
Sebagai arsitek, menentukan harga bukan sekadar berbicara angka nominal. Berkaitan dengan cara penikmat seni memberikan penilaian pada karya - karya arsitek. Mendesain rumah dengan konsep bangunan yang menggunakan material ramah lingkungan serta unik, akan memakan biaya yang lebih tinggi daripada desain standar. Namun, perhatikan nominal. Tidak disarankan terlalu jauh hingga calon klien menjauh bahkan tidak melirik sedikitpun. Idealnya harga harus masuk akal mencerminkan kualitas dan relevan dengan target pasar.
Selanjutnya untuk (P) kedua, Product. Arsitek menawarkan keunikan dalam karya - karya desain.
Arsitektur sebuah produk, bukan berbentuk barang melainkan berupa jasa yang mencari solusi terhadap desain. Keunikan karya - karya bermula dari kreativitas arsitek sehingga menjadikan ciri khas tiap arsitek berbeda, seperti model karya greenbuilding, model karya modern minimalis ataupun model karya kontemporer. Selain kreativitas, kejujuran merupakan kunci penting agar berdiskusi secara terbuka pada klien.
Adapula (P) ketiga, Promotion. Menonjolkan karya dengan gaya.
Arsitek dapat dikenal dengan memperkenalkan karya - karya pada dunia melalui promosi, promosi tak hanya soal glamor tapi terdapat cerita - cerita yang mana mengingatkan arsitek pada penuangan ide sebelum maha karyanya usai. Promosi online ataupun offline berpengaruh, pagelaran pameran arsitektur memang bermakna bagi arsitek akan tetapi, seminar tak kalah utama karena dapat membagikan pengalaman dan ilmunya pada dunia serta sebagai ajang promosi.
Terakhir (P) keempat, Place. Lokasi strategis untuk berkarya.
Tak kalah penting dari sebelumnya, tempat bagi arsitek harus mempunyai dua sisi. Sisi pertama, kantor secara fisik atau studio dengan memperhatikan titik strategis dari suatu wilayah agar mudah dijangkau calon - calon klien. Sisi kedua, lokasi proyek yang akan dikerjakan yang berhubungan dengan pendekatan desain setempat sehingga perlu adanya penyesuaian. Tak kalah penting, digitalisasi di era sekarang yang menjadikan arsitek membuat website profesional yang berisikan portofolio hingga berupa etalase agar calon - calon klien dengan mudah tertarik.
Arsitek senantiasa melahirkan ruang yang bercerita, buah pikiran, dan bernilai. Adanya perpaduan seni arsitektur dengan langkah - langkah strategi 4P menjadikan karya - karya arsitek bukan semata ternilai, namun dihargai.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H