Hal-hal yang perlu diketahui perihal bencana mematikan ini.
Alkisah, planet bumi ini terdiri bagian-bagian yang selalu gelisah. Tanah tempat kita berpijak ini sebetulnya tidak diam, namun terus bergerak. Namun, manusia tidak dapat merasakan gerakannya karena ia amat halus, hanya sekitar 0,01--4 sentimeter per tahun. Sangat lambat.
Mengapa bumi bergerak?
Bagian yang bergerak sebetulnya hanyalah bagian paling atas dari bumi. Bagian ini disebut kerak bumi. Kerak bumi ini bagian yang padat. Terdiri dari batuan dan lapisan tipis tanah. Di atas kerak bumi ini ada lautan, benua, dan pulau-pulau tempat manusia hidup.
Kerak bumi yang tipis dan membundar ini bukan merupakan lembaran yang utuh, namun terpecah-pecah menjadi beberapa bagian. Bagian-bagian itu disebut dengan lempeng bumi. Dinamakan lempeng karena bentuknya yang tipis dan luas.
Jika diibaratkan telur, kerak bumi adalah kulitnya. Di dalam bumi ada bagian lain yang lebih tebal, namanya mantel dan inti bumi.
Berbeda dengan kerak bumi yang padat, mantel bumi cair atau encer seperti kecap. Karena di dalam bumi suhunya sangat panas, bagian cair ini bergerak membentuk arus di bawah kerak bumi. Arus serupa juga terjadi ketika kita mendidihkan air dalam panci. Sebutan ilmiahnya adalah arus konveksi.
Sebagai dampak dari adanya arus konveksi, maka kerak bumi yang seolah mengapung di atasnya pun mengalami pergeseran. Lempeng-lempeng bumi ada yang saling bertumbukan, ada yang saling menjauhi, dan ada pula yang hanya saling berpapasan.
Perhatikan gambar berikut! Masing-masing lempeng yang ada di bumi diberi warna berbeda. Garis hitam adalah batas antar lempeng. Panah merah menunjukkan arah bergesernya lempeng.