Mohon tunggu...
I Hafizal
I Hafizal Mohon Tunggu... Lainnya - Karyawan

Ergo est scribo

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Manusia yang Racun untuk Manusia Lainnya

7 Desember 2020   18:00 Diperbarui: 7 Desember 2020   18:09 162
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tapi ini bukan kali pertama aku diperlakukan kasar antar sesama manusia. Mungkin ketika aku umur 7 tahun, Ibu pernah melakukannya padaku. Namun aku masih ingin berprasangka baik pada Ibu.

Mungkin Ibu kelelahan bekerja seharian tanpa gaji yang setimpal dengan pekerjaannya. Sehingga Ibu melampiaskan kekesalannya padaku. Karena tidak mungkin Ibu melampiaskannya pada bosnya. Bisa dipecat Ibu nanti. Karena bos Ibu menguasai hidupnya.

Aku kadang memahami, mungkin aku hidup sebagai manusia yang diciptakan lemah. Sehingga hidupku hanya untuk ditindas oleh manusia lainnya. Atau aku memang dihidupkan untuk menerima pelampiasan emosi semata. Tanpa adanya cinta dan kasih sayang yang sebenarnya.

Manusia yang merasa mampu untuk mengintimidasi manusia lain hanyalah makhluk yang tidak mengerti arti kehidupan manusia yang sesungguhnya. Memang tidak banyak juga manusia yang memahami arti hidup di kehidupan. Namun setidaknya bagi sesama tidak memahami bisa saling membantu dalam memahami. Tanpa perlu untuk saling melukai.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun