Faktor eksternal yang memengaruhi siswa melibatkan segala situasi dan kondisi lingkungan sekitar yang tidak mendukung kegiatan belajar mereka. Lingkungan ini dapat dikelompokkan menjadi tiga kategori utama. Pertama, lingkungan keluarga, di mana ketidakharmonisan dalam hubungan antara ayah dan ibu serta kondisi ekonomi keluarga yang rendah dapat menjadi faktor penghambat. Kedua, lingkungan perkampungan atau masyarakat, di mana keberadaan wilayah perkampungan kumuh atau slum area dan pengaruh negatif dari teman sepermainan yang bermasalah (peer group) dapat memberikan dampak buruk. Ketiga, lingkungan sekolah juga dapat menjadi penghalang, misalnya, kondisi dan lokasi gedung yang kurang memadai, seperti dekat pasar, serta kualitas guru dan alat-alat belajar yang rendah. Memahami dan mengatasi faktor-faktor eksternal ini menjadi kunci penting dalam menciptakan lingkungan yang mendukung dan merangsang proses belajar siswa secara optimal.
B. Cara Mengatasi Kesulitan Belajar
1. Menganalisis penyebab
Pada tahap pertama kita harus menganalisis apa saja penyebab faktor-faktor yang berkontribusi sebagai sumber penyebab kesulitan belajar yang dihadapi oleh anak didik. Pada tingkat yang lebih mendalam juga harus melibatkan keputusan mengenai faktor utama yang menjadi akar permasalahan dalam kesulitan belajar anak didik. Dengan melakukan analisa yang cermat, pendidik dapat merancang strategi intervensi yang sesuai untuk membantu anak didik mengatasi kesulitan belajarnya dan mencapai potensi belajar mereka yang sebenarnya.
2. Pengulangan materi pembelajaran
Mengulangi kembali pembelajaran adalah salah satu langkah penting dalam membantu siswa mengatasi kesulitan belajar. Proses pembelajaran yang melibatkan pengulangan materi dapat memberikan kesempatan tambahan bagi siswa untuk memahami konsep-konsep yang mungkin sebelumnya sulit dicerna. Guru dapat menggunakan berbagai metode, seperti pengulangan materi melalui diskusi kelompok, ulangan ulangan kecil, atau menyajikan informasi dengan cara yang berbeda, untuk memastikan bahwa siswa memiliki pemahaman yang lebih mendalam. Selain itu, pengulangan pembelajaran juga dapat menjadi strategi untuk memperbaiki kelemahan dalam pemahaman siswa dan membangun dasar yang kuat untuk pembelajaran selanjutnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H