Mohon tunggu...
Hafiz AbdulKarim
Hafiz AbdulKarim Mohon Tunggu... Arsitek - Mahasiswa

Mahasiswa Untag

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mengulik Sejarah Kelompok Arca Gaprang

12 Januari 2023   00:03 Diperbarui: 12 Januari 2023   00:07 1900
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Arca Dwarapla dari perwujudan Arca terutama penggambaran alat kelamin yang sangat besar, dapat diperkirakan dari informasi daerah Gaprang bahwa Arca tersebut berhubungan dengan masalah kesuburan. Karena melihat wajah dari sosok arca adalah memiliki wajah seorang raksasa yang dahsyat. Juga dapat diperkirakan, bahwa penggambaran Arca tersebut berhubungan dengan kepercayaan Agama Hindu yang disebut "Tantrayana".

Tantrayana secara khusus merupakan kumpulan ajaran esoterik yang berkaitan dengan penyampaikan mantra, hal-hal magis, mandala, serta simbol-simbol yang mempengaruhi kehidupan.

 

3. KEPALA NAGA

Dokpri
Dokpri

Naga merupakan hewan mitologi dalam tradisi Hindu maupun Budha. Kata Naga sebetulnya berasal dari bahasa Sanskerta yang secara harafiah berarti ular. Seringkali naga lebih diidentikan dengan dewa ular. Dalam budaya Jawa Kuno, naga sering dihubungkan dengan air dan kesuburan. Kepala makhluk seperti ini disebut kepala kala yang di Jawa Timur sering disebut Banaspati yang berarti raja hutan. Bentuk dasar kala adalah Singga yang merupakan binatang lambing kekuatan  dan keadilan serta penghancur kekuatan jahat sehigga di India hiasan ini sering disebut dengan simhamuka.

 

4. KEPALA KALA

 

Dokpri
Dokpri

Kepala kala merupakan aspek perlindungan dari Dewa Siwa sebagai penjaga pintu kuil. Kepala kala juga dipercaya sebagai penjaga Meru dan mempunyai kekuatan magis protektif yaitu kekuatan magis pelindung sehingga kepala kala ini digunakan pada setiap pintu masuk candi. Wajah kala bagian muka memiliki mata yang melotot, mulut terbuka menyeringai menampakkan gigi taringnya, pada bagian ujung taring bagian kiri patah. ragam hias pada wajah masih tampak jelas, bagian pipi kiri patah

Perbedaan dengan yang ada di Jawa Tengah, dengan mempunyai tiga hiasan yang sering dijumpai di candi :

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun