Mohon tunggu...
Abd Hafizh
Abd Hafizh Mohon Tunggu... Wiraswasta - Masih Belajar Menulis

Belajar dan Belajar

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Mari Menebar Berkah Ekonomi Bangsa Via Perbankan Syariah

19 Mei 2017   13:31 Diperbarui: 1 Juni 2017   19:50 1119
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Grafis Bank Syariah Di Indonesia I Sumber : Statistik Perbankan Syariah, OJK

Menurut saya, Ide usaha untuk kali pertama harusnya tidak melulu menuntut ide yang berat dilakukan. Salah satunya bisa dengan berjualan makanan, sesederhana yang mudah kita bisa kerjakan.

Ilustrasi Musyarakah I https://www.syariahmandiri.co.id/id/simulasi/
Ilustrasi Musyarakah I https://www.syariahmandiri.co.id/id/simulasi/
Saya adalah satu dari banyak korban PHK pada tahun 2005, ketika industri perkayuan meredup di Kaltim. Mendapati kenyataan itu, semuanya memang menjadi gelap untuk memulai usaha pertama kalinya. Apalagi terbentur soal modal, dan realistis pembayaran cicilannya kemudian.

Namun saya bulatkan tekad untuk berusaha dan mencari pekerjaan mandiri  dan yang terpenting mendapatkan keberkahan bagi keluarga saya. “Biar sedikit asal berkah jauh lebih nikmat”. Karena saya berfikir logis, terhimpit oleh sengitnya kompetisi lapangan kerja, dimana kita tidak bisa memberhentikan semua kebutuhan hidup.

Bank Syariah Menjadi Solusi I Dokumen Pribadi
Bank Syariah Menjadi Solusi I Dokumen Pribadi
Dengan modal Rp 10 juta yang saya dapatkan dari Bank Mandiri Syariah pada saat itu. Saya sudah bisa gunakan untuk menggelindingkan usaha berjualan es buah dan soto daging.

Berwiraswasta Keci-kecilan Memanfaatkan Modal Perbankan Syariah I Dokumentasi Pribadi
Berwiraswasta Keci-kecilan Memanfaatkan Modal Perbankan Syariah I Dokumentasi Pribadi
Memilih tempat berdagang yang strategis, dan juga mampu menjaga mutu makanan yang dijajakan, sudah menjadi resep umum yang saya pakai untuk menjemput rejeki dan keberkahan itu. Simple kan?

Berwiraswasta Keci-kecilan Memanfaatkan Modal Perbankan Syariah I Dokumentasi Pribadi
Berwiraswasta Keci-kecilan Memanfaatkan Modal Perbankan Syariah I Dokumentasi Pribadi
Berwiraswasta Keci-kecilan Memanfaatkan Modal Perbankan Syariah I Dokumentasi Pribadi
Berwiraswasta Keci-kecilan Memanfaatkan Modal Perbankan Syariah I Dokumentasi Pribadi
Setiap hari, jika cuaca terik, saya bisa saja meraup pendapatan bersih Rp 300 ribu. Hasilnya saya bagi untuk membayar cicilan hutang bank syariah sebesar Rp 800an ribu/bulan selama 12 bulan dan juga pembayaran kontrak lapak dagangan tadi.

Yang saya pahami, cara kerja system perbankan syariah ini dikenal dengan istilah nisbah (bagi hasil) dan menggunakan akad Musyarakah. Dan itu juga yang menjadi daya tarik saya untuk meminjam dana di mandiri syariah.

Nah, jika boleh bercerita pengalaman sedikit. Secara konkret, bila Anda memiliki usaha dan ingin mendapatkan tambahan modal, Anda bisa menggunakan produk al-musyarakah ini. Inti dari pola ini adalah, bank syariah dan Anda secara bersama-sama memberikan kontribusi modal yang kemudian digunakan untuk menjalankan usaha. Porsi bank syariah akan diberlakukan sebagai penyertaan dengan pembagian keuntungan yang disepakati bersama

Sistemnya mudah dipahami, dan cara mendapatkan modal usahanya pun mudah pula. Kita bisa langsung datang ke kantor cabang bank syariah yang telah banyak tersebar. Atau bisa-pula mendaftar via online dari domain situs bank syariah yang ada.

Dengan memahami prinsip kerja bank syariah kita bisa menemukan perbedaan prinsip antara bank konvensional dan bank syariah. Dan bisa memulai usaha baru dalam menyelesaikan masalah ekonomi ya minimal dalam  lingkup pribadi dahulu, dengan modal bantuan bank syariah tadi.

Dan yang pasti, saya yakin akan banyak ide bergelantungan di awang-awang pikiran kita yang bisa kita garap kemudian, tentang ide usaha kita kedepan. Jika masalah permodalan usaha bisa kita selesaikan melalui permodalan di perbankan syariah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun