Dan Perekonomian Kita Kini...
Tahun 2015-2016 lalu, perbankan kita juga kembali merasakan kondisi efek dari  perlambanan ekonomi dunia, akibat hancurnya harga minyak dan batubara dunia. Dan itu membuat sektor ekonomi Indonesia pun terkena imbasnya.
Setidaknya bisa dilihat dari pertumbuhan ekonomi yang bergolak di daerah-daerah yang selama ini mengandalkan sektor-sektor pertambangan bagi pundi APBD mereka seperti Kalimantan Timur (Kaltim), misalnya.Â
Imbasnya, PHK terjadi di banyak perusahaan di daerah Kaltim ini. Dan penerimaan sector pajak daerah menjadi tersendat. Efek domino dari fenomena kredit macet baik skala korporasidan perorangan pada Bank menjadi-jadi.
Dimana banyak karyawan yang akhirnya tidak mampu membayar cicilan hutang apapun yang mereka buat dengan bank konvensional.
Angka Pengangguran menjadi tinggi, menyebabkan daya beli menurun dan akhirnya berdampak pada aktivitas perbankan yang lamban dalam menggerakkan ekonomi secara luas lagi.
Lagi-lagi Perbankan Syariah saat ini diuji, apakah dapat melewati badai ekonomi itu dan menjadi solusi bagi nasabahnya ?
Bersahabat dengan Bank Syariah
Menghadapi persoalan minimnya lapangan kerja saat ini dengan hanya berpangku tangan tidak akan membuahkan hasil-kan?. Kompetisi-pun semakin ketat di dalam dunia kerja akibat bertambahnya PHK perusahaan.
Nah, sudah saatnya kita melakukan langkah berani, semisal ber-wiraswasta untuk menjamin kemandirian pribadi terlebih dahulu.