Mohon tunggu...
Hafi Sanjaya
Hafi Sanjaya Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Mahasiswa UNEJ

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

KKN 33 UNEJ Back to Village Pemberdayaan Usaha Madu

8 September 2021   00:04 Diperbarui: 8 September 2021   05:45 281
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Usaha ini dijalankannya sendiri dengan mengambil madu dari peternak madu asli, dan juga menjual madu yang sudah ada mempunyai brand, dengan tujuan untuk mengangkat/mengenalkan produk madu asli yang diambil dari peternak madu.

dokpri
dokpri
 
Usaha madu ini dijual di rumah dan ditoko yaitu di titipkan ditoko UB Amanah Mandiri. Madu adalah minuman nikmat sekaligus menyehatkan, bisa digunakan juga sebagai obat. 

Banyak sekali khasiat dari madu murni salah satunya bisa untuk penambah imun di massa pandevi covid19 ini. Madu ini adalah madu murni yang langsung diambil dari sarang nya, lalu selain itu juga ada madu asli yang memiliki rasa, yaitu madu lemon, madu mint, madu kelengkeng, madu hutan. 

Karena diambil dari pohon dari buah tersebut, sehingga madu tersebut memiliki rasa khas nya masing-masing. Tergantung dari mana madu tersebut diambil

dokpri
dokpri
Namun pada masa Pandemi ini usahanya kurang berjalan lancar karena social distancing yang mengakibatkan toko kelontong menjadi sepi pembeli yang mengakibatkan omset dari penjualan madu menjadi berkurang.

Melalui KKN ini penulis tertantang untuk belajar sekaligus berusaha untuk membimbing dan memberdayakan pemilik usaha madu sebagai program KKN. 

Selama 4 minggu kedepan mulai tanggal 11 Agustus 2021 hingga 9 September 2021 penulis merencanakan program kerja melalui beberapa tahapan. 

Tahapan pertama adalah pendekatan kepada pemilik usaha dan mengidentifikasi masalah kemudian mencari solusi yang tepat untuk permasalahan tersebut. 

Tahapan kedua adalah mengidentifikasi dan menemukan inovasi yang tepat sasaran sehingga manfaatnya dapat dirasakan dan berhasil untuk menghadapi Pandemi Covid-19. 

Tahapan ketiga yaitu mendampingi dan mengedukasi mengenai kemasan yang baik dan menarik agar produk terjaga kualitasnya dan menarik serta branding produk melalui nama dan logo produk tersebut kemudian memberi pelatihan foto produk dan video iklan promosi yang baik dan menarik guna mencakup informasi yang bermanfaat dari produk madu dan menarik perhatian calon pembeli. 

Tahapan ke-empat mendampingi pembuatan label dan promosi yang baik kemudian mengenalkan media marketing online seperti shopee, Whatsapp dan Instagram sebagai media pemasaran produk agar mencakup pasar yang lebih luas yang diharapkan penjualan tidak hanya di desa Parang saja. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun