Kuliah Kerja Nyata (KKN) kali ini saya laksanakan di kampung halaman saya yaitu Dusun Wadung, Kelurahan Parang, Kecamatan Parang, Kabupaten Magetan. Desa Parang merupakan daerah paling luas di kecamatan Parang.Â
Kecamatan Parang  terdiri 13 dusun yaitu Bungkuk, Joketro, Krajan, Mategal, Ngaglik, Nglopang, Ngunut, Parang, Pragak, Sayutan, Sundul, Tamanarum, Trosono.Â
Penduduknya sebagian besar adalah petani dan merupakan petani aktif, sebagian besar pertanian padi dan jagung selain itu juga menanam, kacang panjang, cabe merah, kubis, kol dan lain-lain.
Adanya Pandemi virus Covid-19 sejak bulan maret lalu tentu saja berdampak besar bagi seluruh kalangan masyarakat, berbagai sektor merasakan dampak negati dari pandemi ini seperti Pendidikan, Ekonomi, Transportasi dan lain sebagainya.Â
Kami sebagai mahasiswa Universitas Jember juga mersakan dampak dari pandemi covid- 19 sehingga dalam pelaksanaan KKN kali ini program KKN sedikit berbeda dari sebelumnya.Â
Universitas Jember membuat kebijakan mahasiswa untuk melaksanakan KKN di desa masing-masing atau di desa terdekat mahasiswa bertempat. Dilakukan dengan mengabdi dan berkontribusi dalam mengatasi masalah dilingkungan desanya masing-masing dan dilaksanakan secara mandiri sebagai wujud pelaksanaan social distancing dan penerapan protokol kesehatan di masa pandemi covid-19.
Pada masa Pandemi Covid-19 sangat berdampak pada perekonomian masyarakat di Indonesia, tak terkecuali pada Dusun Wadung, Desa Parang, Kecamatan Parang.Â
Meskipun hanya sedikit namun resiko penularan virus sangat besar karena kebanyakan masyarakat desa suka berkumpul dan masih awam mengenai virus Covid-19.Â
Kemudian kesadaran tentang berperilaku hidup bersih dan sehat masih kurang, di sisi lain dampak social distancing juga menyebabkan banyak masyarakat yang kesulitan untuk memperoleh penghasilan.Â
Karena dua faktor tersebut saya terpikir untuk mengembangkan UMKM di desa untuk menjadi lebih inovatif dan tangguh dalam kewirausahaan di masa Pandemi Covid-19.Â
Di desa Wadung terdapat banyak UMKM sehingga dapat diidentifikasi permasalahan yang berpotensi untuk bisa dikembangkan dan mendapatkan solusi dari permasalahan perekonomian di masa Pandemi. UMKM yang saya pilih adalah usaha madu alami dari masyarakat dusun Wadung bernama Bapak Abdul Salam.Â
Usaha ini dijalankannya sendiri dengan mengambil madu dari peternak madu asli, dan juga menjual madu yang sudah ada mempunyai brand, dengan tujuan untuk mengangkat/mengenalkan produk madu asli yang diambil dari peternak madu.
Usaha madu ini dijual di rumah dan ditoko yaitu di titipkan ditoko UB Amanah Mandiri. Madu adalah minuman nikmat sekaligus menyehatkan, bisa digunakan juga sebagai obat.Â
Banyak sekali khasiat dari madu murni salah satunya bisa untuk penambah imun di massa pandevi covid19 ini. Madu ini adalah madu murni yang langsung diambil dari sarang nya, lalu selain itu juga ada madu asli yang memiliki rasa, yaitu madu lemon, madu mint, madu kelengkeng, madu hutan.Â
Karena diambil dari pohon dari buah tersebut, sehingga madu tersebut memiliki rasa khas nya masing-masing. Tergantung dari mana madu tersebut diambil
Namun pada masa Pandemi ini usahanya kurang berjalan lancar karena social distancing yang mengakibatkan toko kelontong menjadi sepi pembeli yang mengakibatkan omset dari penjualan madu menjadi berkurang.
Melalui KKN ini penulis tertantang untuk belajar sekaligus berusaha untuk membimbing dan memberdayakan pemilik usaha madu sebagai program KKN.Â
Selama 4 minggu kedepan mulai tanggal 11 Agustus 2021 hingga 9 September 2021 penulis merencanakan program kerja melalui beberapa tahapan.Â
Tahapan pertama adalah pendekatan kepada pemilik usaha dan mengidentifikasi masalah kemudian mencari solusi yang tepat untuk permasalahan tersebut.Â
Tahapan kedua adalah mengidentifikasi dan menemukan inovasi yang tepat sasaran sehingga manfaatnya dapat dirasakan dan berhasil untuk menghadapi Pandemi Covid-19.Â
Tahapan ketiga yaitu mendampingi dan mengedukasi mengenai kemasan yang baik dan menarik agar produk terjaga kualitasnya dan menarik serta branding produk melalui nama dan logo produk tersebut kemudian memberi pelatihan foto produk dan video iklan promosi yang baik dan menarik guna mencakup informasi yang bermanfaat dari produk madu dan menarik perhatian calon pembeli.Â
Tahapan ke-empat mendampingi pembuatan label dan promosi yang baik kemudian mengenalkan media marketing online seperti shopee, Whatsapp dan Instagram sebagai media pemasaran produk agar mencakup pasar yang lebih luas yang diharapkan penjualan tidak hanya di desa Parang saja.Â
Tahapan terakhir adalah evaluasi dari tahapan sebelumnya, apakah mengalami peningkatan atau tidak sehingga program pengembangan dan inovasi wirausaha madu milik bapak Abdul Salam benar-benar maksimal perkembangannya.
Â
(Hafiludin Sanjaya/KKN 56/Magetan/Emi Zulaika)
KKN UNEJ PEMANFAATAN SOSMED SEBAGAI PEMASARAN UMKM MADU
Â
Pandemi Covid-19 hampir melanda seluruh bagian negara di dunia, termasuk Indonesia. Dampak dari wabah tersebut sangat terasa hingga ke pelosok negeri. Banyak kantor, perusahaan, industri, dan UMKM yang terpaksa menutup sementara usahanya guna mengurangi dampak pandemi pada bidang ekonomi. Hanya pengusaha yang kreatif, ulet serta mampu melihat peluang dapat bertahan hingga saat ini. Salah satunya yaitu UMKM Madu di Desa Parang.
Awal pandemi Covid-19 melanda sangat berpengaruh pada penghasilan UMKM Madu. Namun berbagai inovasi yang beliau (owner Susu Madu) lakukan di bidang pemasaran sehingga dapat memperbaiki perekonomiannya. Sepertia metode pesan antar, dan promosi melalui Whatsapp namun masih menggunakan desain promosi yang sederhana dan kurang menarik.
Pemasaran yang beliau lakukan hanya melalui media sosial Whatsapp saja, karena memang target pasar hanya untuk orang-orang sekitar. Akhirnya dengan adanya KKN UNEJ dapat membantu beliau untuk merambah penjualan produknya dengan menggunakan promosi pemasaran yang lebih menarik (Gambar 1).Â
Selain membantu sasaran dalam memasarkan produk, juga mengusulkan penjualan dengan metode reseller, yaitu seorang reseller menjual kembali produk dari supplier atau pembuat, nantinya besaran komisi diberikan berdasarkan kesepakatan antara reseller dan supplier atau pembuat (Gambar 2).Â
KKN UNEJ juga ikut membantu beragam kegiatan desa seperti penyaluran bantuan untuk keluarga yang terdampak Covid-19 (Gambar 3).Â
Terdapat dua jenis bantuan yang disalurkan kepada masyarakat yaitu BTT (Bantuan Tidak Terduga) yang bersumber dari APBD Pemerintah Magetan dan BLT (Bantuan Langsung Tunai). Bantuan yang diberikan sangat membantu, terutama bagi keluarga yang pekerjaannya terhenti karena Covid-19.
Â
                                            Gambar 2. Reseller
     (Hafiludin Sanjaya/KKN 33/Magetan/Emi Zulaika)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H