Mohon tunggu...
Dea
Dea Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Nothing but busy🤍 "Dunia terlalu indah untuk dilewatkan tanpa sebuah cerita visual. Mari berbagi makna dalam setiap kata yang berbisik."

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Duri Ekspektasi

9 Desember 2024   11:45 Diperbarui: 9 Desember 2024   12:56 82
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Di antara bisikan angin senja,  

ada janji terucap tanpa suara,  

menggema lembut dalam harapan,  

membelai hati yang haus kepastian.  

Ekspektasi tumbuh bagai bunga,  

indah, rapuh, menanti nyata,  

setiap kelopak mengandung asa,  

namun akarnya tak selalu berpijak di dunia.  

Manisnya janji menjelma ilusi,  

melingkar erat dalam mimpi-mimpi,  

menyulap realita menjadi dongeng,  

menghapus batas antara nyata dan bayang.  

Namun, di balik indahnya kata,  

terselip duri yang tak teraba,  

ekspektasi kadang jadi beban,  

membawa luka saat janji terlewatkan.  

Oh, janji manis, akankah kau nyata?  

Ataukah hanya bayang di cakrawala?  

Meski hatiku terus berharap,  

aku belajar, tak semua kata mesti kupegang erat.  

Dan kini aku berjalan perlahan,  

membawa harapan yang tak lagi berlebihan,  

menghargai nyata, walau sederhana,  

lebih indah daripada mimpi yang fana.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun