Mohon tunggu...
Dea
Dea Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Nothing but busy🤍 "Dunia terlalu indah untuk dilewatkan tanpa sebuah cerita visual. Mari berbagi makna dalam setiap kata yang berbisik."

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Cakrawala dalam Diam

26 November 2024   04:51 Diperbarui: 26 November 2024   04:58 31
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Di tepi cakrawala, kutemukan jejak angin,  

menghapus debu-debu mimpi yang berjatuhan.  

Langit berbicara dalam sunyi,  

menyimpan rindu pada malam yang tak kunjung pulang.  

Bintang-bintang berbisik pada rembulan,  

tentang manusia yang terus berlari,  

mengejar waktu yang tak pernah berhenti,  

tapi lupa melihat bayang dirinya sendiri.  

Di balik kabut, hutan bernapas pelan,  

dedaunan berjatuhan seperti lembaran surat,  

kisah-kisah yang tak sempat dibaca,  

rahasia yang terpendam dalam gelapnya tanah.  

Air sungai mengalir seperti waktu,  

membawa cerita dari gunung hingga samudra,  

namun tak satu pun yang kembali,  

semua pergi, larut dalam keabadian.  

Aku bertanya pada senja yang memerah,  

mengapa keindahan sering datang dalam luka?  

Mengapa matahari tenggelam selalu terasa,  

seperti perpisahan yang tak pernah siap diterima?  

Namun di tengah sunyi,  

ku dengar jawaban dari bayu yang berhembus lembut:  

"Hidup adalah harmoni dari kehilangan dan temu,  

seperti ombak yang kembali ke pantai,  

meski harus meninggalkan laut yang dicintai."  

Maka kutatap cakrawala dalam diam,  

merangkul perih dan cinta yang berserakan.  

Karena dalam setiap langkah,  

tersimpan makna yang takkan pernah hilang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun