Mohon tunggu...
Dea
Dea Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Nothing but busy🤍 Percayalah besok akan ada hari hari yang sangat menyenangkan, mari mampir dan mari berbagi kisah inspiratif bersamaku

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Nyala yang Lenyap

28 September 2024   16:31 Diperbarui: 28 September 2024   16:36 24
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Api menari di atas ranting,  

Langit hitam terpecah serak,  

Panas membungkus sunyi malam,  

Daun-daun pun luluh dalam nyala.

Asap mengalir, mengepung angkasa,  

Mengejar bintang yang hilang arah,  

Jerit terpendam dalam kobaran,  

Ranting rapuh mengeluh pilu.

Rumah-rumah yang dulu berseri,  

Kini jadi abu yang terbang,  

Hanya tinggal jejak langkah,  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun