Langkahku terhenti di tepi mimpi,
Di mana angin berbisik tentang asa yang terbelah,
Kusambut hari dengan tangan terulur,
Namun realita menyelipkan bayang pahit.
Bukan karena aku tak mencoba,
Bukan pula karena tak kuperjuangkan,
Namun takdir kadang mematahkan
Meski hati penuh harap yang tergenggam.
Aku jatuh di antara harapan dan nyata,
Dalam diam kutanya pada malam yang pekat,
"Adakah cahaya bagi jiwa yang terpuruk?"