Mohon tunggu...
Dea
Dea Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi - Pencinta kata yang berbisik

Nothing but busy🤍 "Penggemar kata-kata yang mengalir dalam rima dan makna. Menuliskan puisi sebagai bentuk suara hati, merangkai setiap baris untuk menghidupkan keindahan dan perasaan yang tersembunyi. Temukan jejak cerita, cinta, dan renungan dalam tiap sajak yang kutulis. Mari berbagi makna dalam setiap kata yang berbisik."

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Dalam Rintik Gagal

12 September 2024   14:12 Diperbarui: 12 September 2024   14:25 31
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Langkahku terhenti di tepi mimpi,  

Di mana angin berbisik tentang asa yang terbelah,  

Kusambut hari dengan tangan terulur,  

Namun realita menyelipkan bayang pahit.

Bukan karena aku tak mencoba,  

Bukan pula karena tak kuperjuangkan,  

Namun takdir kadang mematahkan  

Meski hati penuh harap yang tergenggam.

Aku jatuh di antara harapan dan nyata,  

Dalam diam kutanya pada malam yang pekat,  

"Adakah cahaya bagi jiwa yang terpuruk?"  

Namun bintang tetap bisu,  

Hanya angin malam yang berbisik sendu.

Namun, dalam kegagalan ini,  

Aku temukan diri yang rapuh tapi kuat,  

Membangun dari puing-puing mimpi yang runtuh,  

Menuju fajar dengan langkah baru,  

Sebab kegagalan hanya jeda,  

Bukan akhir dari cerita yang kutulis.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun