Di tepi senja yang memudar perlahan,
Serpihan kenangan berjatuhan, terurai dalam ingatan,
Menyatu dalam tiap hembusan angin malam,
Seperti bisikan lembut yang tak ingin pergi jauh.
Aku mengumpulkan serpihan itu satu per satu,
Potongan masa lalu yang pernah kita rajut bersama,
Membentuk mozaik cinta yang dulu utuh,
Kini terserak, tak lagi sama.
Namun, di balik keping-keping yang terpisah,
Ada hangat yang tetap bertahan,
Menyala dalam diam, menyusup ke dalam mimpi,
Menemani langkah meski waktu terus berganti.
Setiap serpihan menyimpan cerita,
Tentang tawa, air mata, dan semua yang ada di antara,
Membawa kembali saat-saat indah yang kini jauh,
Namun tak pernah benar-benar hilang dari hati.
Malam semakin larut, namun kenangan tetap terjaga,
Berkelip seperti bintang yang tak pernah pudar,
Dalam serpihan ini, aku menemukan dirimu,
Abadi, meski hanya dalam bayang-bayang waktu.