Mohon tunggu...
Dea
Dea Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi - Pencinta kata yang berbisik

Nothing but busy🤍 "Penggemar kata-kata yang mengalir dalam rima dan makna. Menuliskan puisi sebagai bentuk suara hati, merangkai setiap baris untuk menghidupkan keindahan dan perasaan yang tersembunyi. Temukan jejak cerita, cinta, dan renungan dalam tiap sajak yang kutulis. Mari berbagi makna dalam setiap kata yang berbisik."

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Serpihan Kenangan

3 September 2024   18:08 Diperbarui: 3 September 2024   18:12 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Di tepi senja yang memudar perlahan,  

Serpihan kenangan berjatuhan, terurai dalam ingatan,  

Menyatu dalam tiap hembusan angin malam,  

Seperti bisikan lembut yang tak ingin pergi jauh.

Aku mengumpulkan serpihan itu satu per satu,  

Potongan masa lalu yang pernah kita rajut bersama,  

Membentuk mozaik cinta yang dulu utuh,  

Kini terserak, tak lagi sama.

Namun, di balik keping-keping yang terpisah,  

Ada hangat yang tetap bertahan,  

Menyala dalam diam, menyusup ke dalam mimpi,  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun