Mohon tunggu...
Dea
Dea Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Nothing but busy🤍, berimajinasi lah hingga imajinasi mu berkembang menjadi lautan lepas

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Permainan Lama

16 Agustus 2024   05:16 Diperbarui: 16 Agustus 2024   07:06 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam gemuruh waktu yang terus berlari,  

Ada jejak langkah kecil di halaman pagi,  

Permainan lama yang pernah kita kenali,  

Bersama tawa, kita tak pernah sendiri.  

Di bawah bayang pohon yang rimbun,  

Kita berlari, melompat tanpa ragu,  

Dengan debu jalanan sebagai saksi bisu,  

Segala canda dan harap yang tak pernah jemu.  

Karet gelang yang kita jalin erat,  

Menjadi jembatan ke langit penuh kilat,  

Bersama angin yang menyapu pelan,  

Kita terbang, seakan tak ada batasan.  

Kini waktu telah menua dan jauh,  

Permainan lama hanya sisa bayang keruh,  

Namun, dalam hati yang tak pernah redup,  

Kenangan itu, masih hangat, masih hidup.  

Permainan lama, kau abadi dalam jiwa,  

Membawa damai di antara semua gelisah,  

Seperti pelukan seorang sahabat sejati,  

Di saat duka, kau datang menghibur hati.  

Di senja ini, saat matahari tenggelam,  

Kita kembali mengenang setiap gerak dan diam,  

Permainan lama yang tak pernah benar-benar hilang,  

Dalam jiwa kita, kau tetap terbilang.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun