Malam itu hujan turun dengan deras. Petir menyambar-nyambar di langit, membuat suasana malam yang sepi menjadi semakin mencekam.
Di sebuah rumah sederhana di pinggiran kota, seorang gadis remaja bernama Maya duduk di depan komputer di kamarnya yang remang-remang.
Maya, seorang siswi SMA kelas tiga, dikenal sebagai anak yang pendiam dan tekun. Ia lebih suka menghabiskan waktu di rumah daripada berkumpul dengan teman-temannya.
Namun, malam itu ada sesuatu yang berbeda. Maya terlihat gelisah, matanya terus menatap layar komputer yang menunjukkan sebuah situs jejaring sosial yang sedang populer di kalangan anak muda.
Di layar, terbuka sebuah pesan singkat yang baru saja ia terima dari seorang teman sekelasnya, Bima.
Bima adalah salah satu siswa yang cukup populer di sekolah, dan Maya tidak pernah mengira bahwa Bima akan mengiriminya pesan pribadi. Isi pesan itu singkat, tapi cukup membuat Maya terkejut.
"Aku tahu apa yang kamu sembunyikan, Maya."
Jantung Maya berdegup kencang. Bagaimana Bima bisa tahu? Apa yang dia ketahui? Pertanyaan-pertanyaan itu terus berputar di kepala Maya.
Ia mencoba mengingat-ingat, apakah ada sesuatu yang pernah ia lakukan dan bisa diketahui oleh Bima. Namun, sekeras apapun ia berpikir, ia tidak bisa menemukan jawaban yang masuk akal.
Setelah beberapa menit termenung, Maya akhirnya memutuskan untuk membalas pesan itu. Dengan tangan yang gemetar, ia mengetikkan beberapa kata.